109 Kereta Bayi Kosong Jadi Penanda Pilu Banyaknya Anak Ukraina yang Tewas Dalam Serangan Rusia
Unsplash/Micael Widell
Dunia

Sejumlah aktivis lantas meletakkan 109 kereta bayi kosong di alun-alun pasar pusat Lviv, Ukraina. Kereta bayi kosong tersebut menjadi penanda pilu yang mewakili jumlah korban anak-anak di Ukraina yang tewas dalam serangan Rusia.

WowKeren - Serangan Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung hampir sebulan tidak hanya menelan korban jiwa orang dewasa. Anak- anak juga banyak menjadi korban kekejaman perang tersebut.

Sejumlah aktivis lantas meletakkan 109 stroller alias kereta bayi kosong di alun-alun pasar pusat Lviv, Ukraina. Kereta bayi kosong tersebut menjadi penanda pilu yang mewakili jumlah korban anak-anak di Ukraina yang tewas dalam serangan Rusia.

Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi, membagikan foto pilu yang menjadi penanda peristiwa tragis tersebut. Ia mendesak pemerintah negara lain untuk segera menutup zona terbang Ukraina.

"109 anak. 109 anak telah dibunuh oleh Rusia sejak hari pertama invasi Rusia skala penuh ke Ukraina. Kereta bayi yang kosong di Lapangan Rynok hari ini melambangkan kehidupan para malaikat kecil," cuit Sadovyi di akun Twitter resminya, Jumat (18/3). "Mereka sekarang membela langit Ukraina, bukannya tindakan tegas dunia."

Kereta bayi kosong

Twitter/@AndriySadovyi


Menurut Sadovyi, hal ini merupakan dampak perang mengerikan yang dialami Ukraina. Ia meminta semua pihak untuk menyebarkan berita tentang kejahatan Rusia di media sosial dengan tagar #closethesky.

"Kami menyerukan semua orang dewasa di seluruh dunia untuk berdiri sebagai satu perisai untuk melindungi anak-anak Ukraina dan memberi mereka masa depan. Mendesak pemerintah negara lain untuk menutup langit di atas Ukraina," tambahnya. "Lindungi anak-anak Ukraina dan langit Ukraina! "

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina melaporkan bahwa 109 anak telah tewas dan 130 lainnya terluka sejak serangan Rusia dimulai pada 24 Februari 2022 lalu. Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat laporan kantor Kejagung Ukraina tersebut pada Jumat (18/3).

Menurut OHCHR, setidaknya sudah ada 816 warga sipil yang tewas dan 1.333 terluka di Ukraina sejak Rusia menyerang. Namun angka kematian perang yang sebenarnya kemungkinan bisa lebih tinggi.

OHCHR, yang memiliki tim pemantau besar di negara itu, belum dapat memverifikasi laporan korban dari kota- kota yang terkena dampak parah seperti Mariupol. Sebagian besar korban berasal dari senjata peledak seperti penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi- peluncuran, dan serangan rudal dan udara.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru