Ribuan Warga Mariupol Dikabarkan Dibawa Paksa ke Rusia, Mayoritas Wanita dan Anak-anak
AFP/National Police of Ukrain
Dunia

Pihak Berwenang kota Mariupol, menyebut ada ribuan warga mereka yang dipaksa untuk pergi ke Rusia. Tapi rupanya pihak Rusia mengungkap pernyataan berbeda mengenai kabar tersebut.

WowKeren - Pihak berwenang di kota Mariupol Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah secara paksa mendeportasi beberapa ribu penduduk ke Rusia. Informasi itu diungkap ketika muncul laporan bahwa pasukan Rusia mengebom sebuah sekolah seni tempat 400 orang berlindung di kota tersebut.

“Selama seminggu terakhir, beberapa ribu penduduk Mariupol dideportasi ke wilayah Rusia,” kata dewan kota dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya pada Sabtu (19/3) malam.

“Para penjajah secara ilegal membawa orang-orang dari distrik Livoberezhniy dan dari tempat penampungan di gedung klub olahraga, di mana lebih dari seribu orang (kebanyakan wanita dan anak-anak) bersembunyi dari pengeboman yang terus-menerus," sambung pernyataan itu.

Melansir The Guardian, klaim tersebut belum diverifikasi secara independen. Tetapi pernyataan dewan tersebut adalah salah satu dari beberapa laporan tentang penduduk Mariupol yang dibawa ke Rusia, di mana pihak berwenang merujuk pada "pengungsi" yang tiba dari pelabuhan strategis.


Dalam sebuah pernyataan yang diposting hari Minggu (20/3), di saluran Telegram dewan Mariupol dan Rada Verkhovna Ukraina, dewan mengatakan bahwa wanita, anak-anak dan orang tua berada di dalam dan "masih di bawah puing-puing" sekolah seni G12 yang hancur di distrik Tepi Kiri Mariupol. Jumlah korban juga masih belum jelas.

Sementara itu di lain sisi, media Rusia telah menawarkan penjelasan yang sangat berbeda untuk laporan pemindahan penduduk Mariupol tersebut. Kantor berita Tass melaporkan pada hari Sabtu (19/3), bahwa 13 bus pindah ke Rusia, membawa lebih dari 350 orang. Sekitar 50 di antaranya akan dikirim dengan kereta api ke wilayah Yaroslavl dan sisanya ke pusat transisi sementara di Taganrog, sebuah kota pelabuhan di Rusia. wilayah Rostov.

Badan RIA Novosti, mengutip layanan darurat, melaporkan pekan lalu bahwa hampir 300.000 orang. Termasuk sekitar 60.000 anak-anak, telah tiba di Rusia dari wilayah Luhansk dan Donbas dan Mariupol, dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bulan ini bahwa lebih dari 2,6 juta orang di Ukraina telah meminta untuk dievakuasi. Juga sebuah klaim yang belum diverifikasi secara independen.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait