Gara-gara Rusia, Rumania Bagi-bagi 30 Juta Pil Anti Radiasi
Pixabay/dnovac
Dunia

Rumania kini ikut mewaspadai ancaman serangan nuklir saat serangan invasi Rusia ke Ukraina. Rumania pun kini berupaya membagikan pil anti radiasi bagi para warganya.

WowKeren - Kini negara-negara Eropa mulai khawatir akan kemungkinan serangan nuklir yang akan diluncurkan Rusia dalam invasinya ke Ukraina. Mereka pun kini tampaknya mulai bersiap sambil mengingat kembali bencana nuklir Chernobyl di masa lalu.

Di Rumania, Voichita Mogos menunjukkan sebuah grafik yang menunjukkan meningkatnya insiden tingkat kanker tiroid pada anak-anak dan remaja Belarusia, warisan brutal dari bencana nuklir Chernobyl. Grafik yang sama yang dia gunakan untuk mengajar mahasiswa kedokteran tentang efek radiasi. Garis-garisnya naik ke grafik seperti lereng ski.

"Inilah ketakutannya. Ada peristiwa mengerikan yang terjadi di dekat kita. Itu normal bagi pemerintah yang bertanggung jawab untuk mencoba dan melindungi dan melindungi penduduknya secara berlebih," ujar Voichita Mogos.

Beberapa mil jauhnya, sebuah pabrik telah selesai membuat 30 juta pil yodium untuk melindungi orang dari potensi efek radiasi jika yang terburuk terjadi dan Rusia menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina. Hal itu setelah Moskow mengatakan dengan jelas bahwa semua opsi ada di atas meja (termasuk nuklir), memicu ketakutan di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina. Di mana mereka masih memiliki ingatan yang jelas tentang kehancuran pembangkit listrik Chernobyl Ukraina tahun 1986.


Perusahaan farmasi milik negara itu telah mempercepat produksi pil radiasi dalam menanggapi perang. Memprioritaskan distribusinya bagi wanita hamil dan anak-anak yang paling rentan terhadap efek radiasi.

Dengan memberi orang dosis yodium sebelum atau setelah ledakan nuklir, pil ini membantu melindungi orang dari yodium radioaktif yang dilepaskan selama kejatuhan nuklir. Dosis yodium pencegahan menghentikan kelenjar tiroid yang menyerap sebagian besar radiasi dari ledakan apa pun dari mengambil yodium radioaktif yang menyebabkan jenis kanker tiroid yang telah menghancurkan populasi di sekitarnya. Pil ini tidak melindungi dari bahaya lain dari ledakan nuklir, seperti cedera termal atau fisik dari ledakan itu sendiri atau radiasi ke area tubuh lainnya.

Pada Minggu (6/), Perdana Menteri Rumania, Nicolae Ciuc mengakui di televisi bahwa negara itu tidak memiliki persediaan pil yang cukup besar (memiliki masa simpan lima tahun). Hanya selang beberapa minggu kemudian, Rumania sekarang sepretinya telah siap untuk memberikan pil kepada seluruh penduduknya.

“Masalah bagi pihak berwenang adalah kapan harus mengizinkan konsumsi pil. Lebih dari 90% populasi yang menelan sehari sebelum kejatuhan akan sepenuhnya terlindungi. Jika itu terjadi 8 jam setelah inhalasi, hanya 50% yang akan terlindungi. Dan setelah 24 jam, hanya 10% yang akan terlindungi," pungkas Nicolae.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru