4 Ribu Satwa Kebun Binatang Ukraina Terjebak dalam Serangan Rusia, Ada yang Masuk Daftar Merah
Pexel/Tessa K
Dunia

Sekitar 4 ribu satwa di kebun binatang terbesar di Ukraina hingga kini ikut berada dalam ancaman serangan Rusia. Bahkan beberapa kali sejumlah wilayah kandang hewan ikut terkena serangan.

WowKeren - Perang Rusia-Ukraina tak hanya mengacancam manusia. Sekitar 4 ribu satwa di Kebun Binatang Mykolaiv kini juga ikut terancam kelangsungan hidupnya. Pasalnya, tak seperti manusia, hewan-hewan ini hingga kini tak bisa ikut mengungsi.

Kebun Binatang Mykolaiv yang menyebut dirinya sebagai terbaik di Ukraina, sekarang ini memiliki 4 ribu hewan liar terperangkap dalam arti yang sama sekali baru. Dengan roket Rusia mendarat di antara mereka.

Saat sirene serangan udara meraung melintasi kota, seekor macan tutul menyapu dengan gugup ke jeruji kandangnya. Sulit untuk mengatakan apakah macan tutul Amur, "subspesies paling langka" dari kucing besar, terguncang oleh suara menusuk atau pemandangan yang tidak biasa dari orang asing, lebih dari tiga minggu setelah kebun binatang ditutup untuk pengunjung, kata ahli zoologi Viktor Dyakonov.

Roket pertama yang mendarat di kebun binatang, pada 27 Februari lalu, merobek jalan setapak antara kandang harimau dan beruang kutub. Dan sekarang dipajang di museum kebun binatang yang didirikan lebih dari 120 tahun yang lalu.

Tidak ada staf maupun hewan yang terluka. Tapi episode itu "sangat menegangkan", dengan pertempuran tank 600 meter (650 yard) dari kebun binatang, kata direktur museum, Mr Volodymyr Topchyi.


Sejak itu, tiga roket lagi telah mendarat di kebun binatang, termasuk satu di kandang burung. Dua lainnya mendarat di dekat kantor administrasi kebun binatang dan staf mengatakan mereka adalah munisi tandan yang oleh orang Rusia disebut Uragan atau "Badai".

Dari sekitar 400 spesies yang ada di kebun binatang, hampir setengahnya termasuk dalam daftar merah internasional spesies terancam, menurut Mr Topchyi, direktur kebun binatang. Tetapi Volodymyr Topchyi menyebut bahwa evakuasi mereka melalui jembatan yang melintasi sungai Buh ke wilayah yang dikuasai oleh pasukan Ukraina tidak layak.

"Tidak ada cukup kendaraan untuk mengangkut hewan dan satu-satunya jalan menuju Odessa macet. Dan itu masih sangat dingin. Jika kita mengambil jerapah, gajah, dan kuda nil ... ada risiko mereka tidak akan selamat," ungkapnya.

Mr Topchyi memilih untu tidak meninggalkan para hewan, dan memuji kerja "heroik" dari sekitar 100 anggota staf yang terus mengurus pekerjaan mereka. Bahkan mereka memilih tidur di kebun binatang untuk mengurangi jumlah perjalanan berbahaya di seluruh kota. Itulah yang dialami ahli zoologi Mr Dyakonov, bersama istrinya, seorang dokter hewan.

"Untuk datang dari tempat tinggal saya, saya harus melewati jembatan yang dinaikkan dan diturunkan secara acak, jadi tidak ada kepastian saya bisa membuatnya bekerja. Makanya saya dan istri memutuskan untuk mengatakan di kebun binatang untuk sementara waktu, sementara situasinya begitu tidak stabil,” pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru