Sering Dianggap Aplikasi Dewasa, Ternyata Ini Tujuan Awal OnlyFans
Tekno

Sebelumnya, Dea OnlyFans sempat mengaku bisa meraup pendapatan USD 5 atau sekitar Rp 70 ribu per pelanggan dari setiap konten yang diunggahnya di OnlyFans.

WowKeren - Penangkapan content creator Dea OnlyFans terkait dugaan kasus pornografi baru-baru ini ramai disorot. Dea diduga menjual foto serta video konten dewasa di platform OnlyFans. Sebelumnya, Dea sempat mengaku bisa meraup pendapatan USD 5 atau sekitar Rp 70 ribu per pelanggan dari setiap konten yang diunggahnya di OnlyFans.

Lantas, apa sebenarnya OnlyFans yang kini kerap dianggap sebagai aplikasi "dewasa"? Apakah konten yang diunggah ke OnlyFans hanya konten dewasa saja?

Awalnya, OnlyFans diciptakan sebagai platform media sosial yang memungkinkan para content creator untuk mengunggah konten dan mendapat bayaran langsung dari pengikut alias "fans" mereka. Aplikasi ini didirikan oleh Timothy Stokely pada tahun 2016 silam.

Melalui platform ini, para penggemar dapat memberikan bayaran secara langsung kepada content creator favorit mereka. Sebagai contoh, para influencer kebugaran dapat mengunggah video latihan mereka di OnlyFans dan penggemar mereka dapat memberikan tip secara langsung.

Menurut pihak OnlyFans, content creator yang memiliki 10 ribu followers dapat memperoleh pendapatan antara USD 499 (Rp 7,1 juta) hingga USD 2.495 (Rp 35,7 juta) per bulannya. Meski demikian, platform tersebut akan mengambil potongan 20 persen dari tip yang diberikan penggemar kepada conten creator.


Meski demikian, kebijakan konten OnlyFans yang agak longgar membuat para content creator bebas membagikan foto diri mereka sendiri. Foto dan video "vulgar" juga tidak melanggar kebijakan konten OnlyFans, sehingga aplikasi tersebut kerap dikenal sebagai "platform dewasa".

Banyak pekerja seks yang menggunakan platform tersebut untuk meraup cuan. Pada tahun 2019, media New York Times bahkan mengklaim OnlyFans telah "mengubah pekerjaan seks selamanya".

Saat banyak orang menjadi pengangguran di awal pandemi pada tahun 2020 lalu, platform tersebut melaporkan peningkatan pendaftaran baru hingga lebih dari 75 persen. Pihak OnlyFans bahkan mengatakan kepada Forbes bahwa mereka mendapat sekitar 150 ribu pengguna baru setiap 24 jam.

Kepopuleran OnlyFans bahkan membuat diva pop Beyonce Knowles mereferensikan aplikasi tersebut dalam liriknya. Beyonce menyinggung OnlyFans dalam lagu duetnya bersama Megan Thee Stallion, "Savage Remix".

"Hips tick-tock when I dance. On that Demon Time, she might start an OnlyFans," demikian penggalan lirik yang dinyanyikan Beyonce tersebut.

Di-notice oleh Beyonce, pihak OnlyFans langsung mempersilakan artis mana pun untuk bergabung ke dalam platform mereka. "Beyonce, dan artis mana pun, dipersilakan untuk bergabung dengan OnlyFans kapan saja untuk membina hubungan yang lebih dalam dengan penggemar mereka," ujar pihak OnlyFans kepada Rolling Stone.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait