Hasil Pertemuan Perdamaian di Istanbul: Rusia Setuju Kurangi Aktivitas Militer di Ukraina
AP Photo/Alexei/Alexandrov
Dunia

Pada Selasa (29/3), Rusia-Ukraina mengirimkan masing-masing delegasinya untuk melangsungkan negosiasi mengakhiri invasi. Adapun pembicaraan ini berlangsung di Istanbul, Turki.

WowKeren - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah berjalan selama satu bulan lebih. Kini tampaknya tanda-tanda keberakhiran invasi tampaknya mulai muncul.

Pada Selasa (29/3), pasukan Ukraina disebut telah melakukan serangan balik kepada Rusia untuk pertama kalinya. Menurut laporan kantor berita pemerintah Rusia Tass, rudal Ukraina kemungkinan telah menghantam perkemahan militer sementara Rusia di luar Belgorod, di desa Krasny Oktyabr, Rusia, yang berjarak sekitar 64 kilometer dari kota Kharkiv, Ukraina.

Di hari yang sama, Rusia mengumumkan akan secara signifikan mengurangi operasi militer di dekat ibu kota Ukraina dan sebuah kota di utara, ketika garis besar kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang yang membara mulai terlihat pada putaran pembicaraan terakhir.

Pada konferensi yang diadakan di Istanbul tersebut, delegasi Ukraina menetapkan kerangka kerja, di mana negara tersebut akan menyatakan dirinya netral dan keamanannya akan dijamin oleh serangkaian negara lain. Atas hal ini, juga disambut positif oleh publik Moskow.

Sementara negosiasi perdamaian tersebut diketahui akan kembali dilanjutkan pada Rabu (30/3). Di tengah pembicaraan tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin mengatakan bahwa pada dasarnya, Moskow telah memutuskan untuk mengurangi aktivitas militer ke arah Kyiv dan Chernihiv untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi untuk negosiasi lebih lanjut.


Akan tetapi, Fomin tidak menjelaskan apa artinya itu secara praktis. Namun hal ini dipandang negatif dan disambut dengan skpetisisme dari Amerika Serikat (AS) dan lainnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan mengatakan bahwa Rusia tidak bisa dipercaya. "Meskipun sinyal dari pembicaraan itu positif, mereka tidak dapat membungkam ledakan peluru Rusia," ujar Zelenskyy dalam sebuah pidato video, dikutip Rabu (30/3).

Zelenskyy lantas mengatakan bahwa pasukan Ukraina yang memaksa Rusia, menambahkan bahwa "kita tidak boleh lengah" karena tentara penyerang masih "memiliki potensi besar untuk melanjutkan serangan terhadap negara kita." Ia mengatakan bahwa Ukraina akan melanjutkan negosiasi, namun para pejabat tidak mempercayai kata-kata Rusia.

Sementara itu, Moskow menggambarkannya sebagai isyarat niat baik, pasukan daratnya menjadi macet dan mengalami kerugian besar dalam upaya mereka untuk merebut Kyiv dan kota-kota lain.

Selain itu, Moskow juga menegaskan bahwa Kremlin tampaknya menurunkan tujuan perangnya, dengan mengatakan “tujuan utamanya” sekarang adalah mendapatkan kendali atas wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait