Pasukan Rusia Disebut Mulai Tarik Diri Dari Chernobyl
Dunia

Sebagai informasi, pasukan Rusia menguasai lokasi Chernobyl pada hari pertama invasi pada 24 Februari 2022 lalu. Adapun PLTN Chernobyl kini sudah tidak berfungsi namun masih menjadi tempat penyimpanan limbah radioaktif.

WowKeren - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa pasukan Rusia mulai menarik diri dari lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl. Hal ini diungkapkan pada Rabu (30/3), sehari setelah Moskow mengatakan akan mengurangi operasi militer di dua kota utama Ukraina.

Sebagai informasi, pasukan Rusia menguasai lokasi Chernobyl pada hari pertama invasi pada 24 Februari 2022 lalu. Adapun PLTN Chernobyl kini sudah tidak berfungsi namun masih menjadi tempat penyimpanan limbah radioaktif.

"Chernobyl adalah (sebuah) daerah di mana mereka mulai memposisikan kembali beberapa pasukan mereka -- pergi, berjalan menjauh dari fasilitas Chernobyl dan pindah ke Belarus," ungkap pejabat AS tersebut. "Kami pikir mereka akan pergi, saya tidak bisa memberi tahu Anda apakah mereka semua sudah pergi."

Selain Chernobyl, pasukan Rusia juga telah merebut PLTN Zaporizhzhia yang merupakan PLTN terbesar di Eropa pada 4 Maret 2022 lalu. Penembakan yang dilakukan pasukan Rusia bahkan menyebabkan kebakaran di fasilitas tersebut.


Sebagai informasi, Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir di empat PLTN aktif. Direktur jenderal pengawas nuklir PBB Rafael Mariano Grossi dikabarkan akan mengunjungi salah satu PLTN Ukraina minggu ini, namun tidak disebutkan yang mana.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan tujuan Grossi adalah untuk "memulai dukungan keselamatan dan keamanan yang cepat" untuk situs nuklir Ukraina. Hal ini mencakup pengiriman ahli IAEA ke "fasilitas yang diprioritaskan", yang tidak diidentifikasi, dan pengiriman "perlengkapan keselamatan dan keamanan vital" termasuk peralatan pemantauan dan darurat.

"Konflik militer menempatkan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina dan fasilitas lain dengan bahan radioaktif dalam bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Grossi dalam sebuah pernyataan. "Kita harus mengambil tindakan segera untuk memastikan bahwa mereka dapat terus beroperasi dengan aman dan aman serta mengurangi risiko kecelakaan nuklir yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan baik di Ukraina maupun di luarnya."

IAEA sendiri telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya rotasi staf reguler di lokasi Chernobyl. Mereka mempertanyakan kemampuan staf untuk bekerja tanpa tekanan yang tidak semestinya dan gangguan pasokan listrik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru