Kekurangan Makanan, Warga Shanghai Makin Frustrasi Hadapi Kebijakan Lockdown yang Membingungkan
Pixabay/Tumisu
Dunia

Penduduk Shanghai tampaknya sudah mulai tak bisa membendung rasa frustrasi mereka dalam kondisi kekurangan makanan dan kebijakan lockdown yang membingungkan.

WowKeren - Penduduk Shanghai Mulai Bingung dan Frustrasi setelah seminggu dalam Lockdown. Mereka menyuarakan rasa frustrasi mereka ke media sosial untuk mengeluh tentang kekurangan makanan dan perintah tinggal di rumah yang membingungkan.pada Jumat (1/4).

Setelah awalnya berjanji untuk menghindari pilihan lockdown di seluruh kota, para pejabat mengubah taktik pada minggu ini. Mengumumkan penutupan bertahap yang membagi pusat keuangan Tiongkok menjadi dua sehingga pihak berwenang dapat menguji 25 juta penduduknya.

Lockdown empat hari di daerah Pudong dimulai pada hari Senin, diikuti oleh perintah tinggal di rumah untuk zona Puxi yang berpenduduk padat yang akan dimulai pada hari Jumat. Tetapi banyak lingkungan Puxi tiba-tiba diperintahkan masuk pada Kamis pagi. Sementara sebagian besar Pudong masih ditutup pada hari Jumat, membuat marah warga di kedua sisi.

"Ini adalah penguncian seluruh kota secara de facto. Banyak jalan dan kompleks Pudong masih terkunci, hanya sedikit yang dicabut," kata seorang pengguna Weibo.

Pihak berwenang pada Kamis (31/3) malam menerbitkan rencana "manajemen jaringan" yang membingungkan untuk pembukaan kembali. Membuat semua kompleks perumahan di mana tes positif ditemukan ditutup, serta "sel" di sebelahnya.


Pembatasan telah menyebabkan panick buying di toko-toko serta kekurangan pengemudi pengiriman untuk mendapatkan makanan bagi jutaan orang yang sekarang terjebak di rumah.

"Apakah penguncian yang berkelanjutan ini bertujuan untuk membuat kita kelaparan?" poster lain di Weibo mengatakan, menyebut janji pemerintah sejauh ini sebagai "penutup jendela".

Penduduk beberapa kompleks telah melewati pembatasan dengan menerima pengiriman yang diikat dengan tali yang diturunkan ke tanah, menurut AFP.

Ketika kesabaran mulai memudar di Shanghai di antara publik yang secara luas menyetujui pengendalian virus selama dua tahun, pejabat kota terkemuka, Ma Chunlei pada hari Kamis membuat pengakuan kegagalan yang langka. Ia mengatakan kota itu "tidak cukup siap" untuk wabah tersebut.

Dengan tingkat infeksi beberapa ribu kasus sehari, Shanghai menjadi jantung wabah COVID-19 terparah di Tiongkok sejak virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 2019. Negara itu melaporkan 7.386 kasus virus secara nasional pada hari Jumat ini.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait