Rusia Ancam Akan Kenakan Denda Bila Wikipedia Tak Hapus 'Hoaks' Terkait Keadaan di Ukraina
Shutterstock/Svetlana Turchenick
Dunia

Rusia seolah semakin menutup diri dari pemberitaan media, khususnya terkait dengan invasi terhadap Ukraina. Sebelumnya, Putin bahkan hingga menerbitkan UU ketat terkait pemberitaan invasi.

WowKeren - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina tampaknya semakin panjang dan keruh. Tanda-tanda perdamaian pun semakin tak terlihat.

Rusia diketahui kembali mengancam media pemberitaan terkait dengan informasi invasi atau keadaan di Ukraina. Pada Selasa (5/4) hari ini, Regulator Komunikasi Rusia Roskomnadzor mengatakan ingin Wikipedia menghapus "materi dengan informasi kepentingan publik yang tidak akurat" tentang situasi di Ukraina.

Regulator Rusia tersebut bahkan menuding Wikipedia menampung informasi palsu atau hoaks tentang apa yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus" di Ukraina dan juga tentang tindakan militer Rusia. Menurut hukum Rusia, pemilik sumber daya internet yang tidak menghapus informasi ilegal ketika diminta oleh Roskomnadzor dapat didenda hingga 4 juta rubel.

Seperti yang diketahui, Rusia telah memulai invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Atas hal ini disebut sebagai langkah yang mendapat perlawanan sengit dari Ukraina dan sanksi Barat.


Terbaru, banyak ditemukan mayat dengan kondisi tragis berserakan di sekitar wilayah Ibu Kota Ukraina, Kyiv, yakni Bucha. Mayat yang kebanyakan merupakan warga sipil itu diduga sengaja dibunuh oleh pasukan militer Rusia sebelum akhirnya meninggalkan tempat tersebut.

Atas hal tersebut, Ukraina pun menyebut bahwa Rusia telah melakukan kejahatan genosida. Atas tudingan dari Ukraina, Rusia pun dengan tegas membantah hal tersebut dengan menyatakan tidak melakukan serangan terhadap warga sipil.

Namun berdasarkan foto-foto satelit, kenyataannya berbeda dengan bantahan dari Rusia. Dalam foto-foto satelit tersebut, tampak mayat-mayat di Bucha telah berserakan lama.

Terkait dengan kondisi banyaknya mayat berserakan yang ditemukan di Bucha tersebut, semakin banyak negara, khususnya sekutu Barat yang mengecam keras tindakan Rusia. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait