Negara-Negara Uni Eropa Perlahan Usir Puluhan Diplomat Rusia, Kremlin: Langkah Picik
Unsplash/Klaus Wright
Dunia

Imbas penemuan mayat yang banyak berserakan di Bucha dan diduga merupakan kegiatan pembunuhan massal oleh Rusia, membuat negara-negara Uni Eropa perlahan mengusir para diplomat negara tersebut.

WowKeren - Setelah mundurnya Rusia dari wilayah kawasan Ibu Kota Ukraina, Kyiv, ditemukan banyak mayat dengan kondisi tragis yang berserakan di Bucha. Atas hal ini, banyak negara yang semakin mengecam perbuatan Rusia terhadap Ukraina.

Kini, negara-negara Uni Eropa berangsur-angsur mengusir diplomat Rusia dari negaranya masing-masing. Adapun negara yang telah mengusir diplomat Rusia adalah Italia, Denmark, Swedia, dan Spanyol.

Total diplomat Rusia yang telah diusir oleh negara-negara tersebut adalah 73 orang. Pengusiran ini lantas memicu respons keras dari Kremlin. Pada Selasa (5/4), Kremlin menyebut pengusiran massal diplomat Rusia itu sebagai "langkah picik" yang hanya akan memperumit komunikasi.

"Mempersempit peluang untuk komunikasi diplomatik dalam lingkungan krisis yang sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah langkah picik yang akan semakin memperumit komunikasi kami, yang diperlukan untuk menemukan solusi," ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan, merujuk pada invasi Rusia di Ukraina, dikutip Selasa (5/4). "Dan ini pasti akan mengarah pada langkah pembalasan."


Sementara itu, Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares mengatakan bahwa negaranya telah mengusir sekitar 25 diplomat Rusia dan staf keduataan "yang mewakili ancaman bagi kepentingan dan keamanan negara kita". Kemudian Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menyatakan negaranya akan mengusir 3 orang diplomat Rusia karena dinilai memata-matai.

Sebelumnya, di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memerintahkan pengusiran 30 utusan Rusia untuk keamanan nasional. Menurutnya, langkah tersebut sesuai dengan yang dilakukan mitra Eropa-nya.

"Langkah tersebut sesuai dengan mitra Eropa dan Atlantik lainnya dan diperlukan untuk alasan yang terkait dengan keamanan nasional kami dan dalam konteks krisis saat ini yang disebabkan oleh agresi yang tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina dari pihak Federasi Rusia," terang Di Maio.

Sementara Denmark, mengatakan bahwa negaranya telah mengusir 15 "petugas intelijen" Rusia yang menyamar sebagai diplomat, memberi mereka waktu 14 hari untuk meninggalkan negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod.

"Kami telah menetapkan bahwa 15 perwira intelijen yang diusir telah melakukan mata-mata di tanah Denmark," ungkap Kofod kepada wartawan setelah pertemuan di parlemen. "Denmark ingin mengirim sinyal yang jelas bahwa memata-matai itu tidak dapat diterima."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru