Ketua Partai Islam di Malaysia Tuding Ukraina sebagai Zionis, NATO Sengaja Provokasi Rusia
AP
Dunia

Ketua PAS, Abdul Hadi Awang menyebut Ukraina yang sedang mendapat simpati dunia atas serangan Rusia sebagai negara zionis. Abdul Hadi Awang pun menyampaikan sejumlah pernyataan sebagai bukti.

WowKeren - Ketua PAS (Partai Islam Se-Malaysia), Tan Sri Abdul Hadi Awang menuduh Ukraina yang dilanda perang sebagai negara Zionis. Menyebut perang antara mereka sendiri serta menyerang Rusia sebagai bagian dari taktik untuk memaksa orang Yahudi Ukraina mencari perlindungan di Israel untuk membangun kekuatan negara Yahudi.

Pemimpin partai Islam itu pada saat yang sama menuduh Ukraina menyembunyikan jumlah resmi orang Yahudi Ukraina, yang dia klaim membentuk 40 persen dari total populasi. Serta bahwa Zionis telah berhasil menanam salah satu dari mereka sendiri di tingkat tertinggi pemerintahan Ukraina.

"Sebagian besar pemimpin Israel berasal dari Ukraina, atau negara-negara sekitarnya seperti Polandia, Hungaria atau Austria. Sekarang Zionis telah berhasil mengangkat kepala negara baru, Volodymyr Zelenskyy, yang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Ukraina perlu diselamatkan sebanyak Israel, menunjukkan warna aslinya," katanya dalam sebuah posting Facebook.

"Kesempatan diberikan kepadanya untuk berbicara di beberapa Parlemen di negara-negara barat seperti Amerika, Australia, Inggris dan lain-lain. Selain itu, penggunaan media, bahkan di negara-negara Islam juga memberikan dukungan moral kepada Zionis,” lanjutnya, melansir Malaymail.com.


Ia kemudian membandingkan perlakuan terhadap pengungsi dari Ukraina dengan korban perang di Asia Barat dan Afrika. Di mana menurutnya hal itu lebih lanjut mengungkapkan pengaruh kuat Zionis terhadap negara-negara Eropa.

Abdul Hadi juga berpendapat bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NAto) telah menghasut Rusia untuk mengambil langkah pertama dengan membangun kehadiran militer di sepanjang perbatasan Rusia.

"Perang Dunia Kedua dibawa oleh Hitler melalui provokasi militer yang akhirnya memicu perang. Sekarang, NATO, yang terdiri dari negara-negara Eropa Barat dan Amerika, memprovokasi perang melalui politik, sanksi ekonomi, dan pengaruh medianya. Ini dimulai dengan perekrutan anggota baru dari bekas Pakta Warsawa, sampai ke Ukraina, sebuah negara yang melintasi perbatasan Rusia. Langkah NATO untuk membangun kekuatan militernya adalah tindakan provokasi yang memaksa Rusia untuk mengambil langkah pertama untuk mengamankan dirinya sendiri,” ungkap Abdul Hadi Awang.

"Ada juga informasi bahwa orang-orang Yahudi Ukraina tidak menanggapi seruan Zionis untuk berimigrasi ke negara Israel untuk memperkuat perjuangan Israel sebagai satu-satunya negara adidaya yang mereka cita-citakan untuk bertahan hingga akhir zaman.
Jadi, perang yang terjadi sekarang memaksa mereka untuk berimigrasi ke Israel, di mana pemukiman telah disiapkan," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru