Pemimpin Chechnya Sebut 1.000 Marinir Ukraina di Mariupol Menyerah: Akhiri Perlawanan Tak Berguna
REUTERS/STRINGER
Dunia

pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov menyebut seribu lebih marinir Ukraina di Mariupol telah menyerah. Kadyrov pun meminta pasukan yang tersisa mengakhiri perlawanan yang dinilainya sia-sia.

WowKeren - Rabu (13/4), pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan ada lebih dari 1.000 marinir Ukraina menyerah di kota pelabuhan Mariupol. Mereka telah terkepung dan mendesak sisa pasukan yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.

Tidak ada komentar dari pejabat Ukraina tentang pernyataan yang dibuat di saluran Telegram Kadyrov tersebut. Staf Umum Ukraina, dalam laporan paginya hari ini mengatakan bahwa pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.

Televisi Rusia juga menayangkan gambar terkait kabar soal marinir menyerahkan diri di Illich Iron and Steel Works di Mariupol kemarin. Banyak dari mereka terluka.

Tidak jelas apa yang dimaksud Kadyrov soal pabrik Azovstal atau Illich Iron and Steel Works Kadyrov ketika dia berbicara tentang 1.000 marinir Ukraina yang menyerah.
"Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun," ungkap Kadyrov dalam postingannya.


"Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka," sambungnya.

Kadyrov diketahui merupakan pendukung setia pemimpin Kremlin Vladimir Putin. Pemimpin Muslim itu diketahui telah mengerahkan banyak pejuangnya di Ukraina untuk mendukung upaya Rusia "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.

Dalam posting sebelumnya, Ramzan Kadyrov bersumpah untuk melanjutkan dengan penangkapan Mariupol dan untuk terus mengambil semua kota Ukraina lainnya, termasuk Kyiv. Gambar televisi Rusia menunjukkan apa yang dikatakan tentara Ukraina sedang berbaris di jalan dengan tangan mereka di udara. Salah satu tentara terlihat memegang paspor Ukraina.

Sebelumnya, presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah berusaha mempersiapkan diri atas serangan baru Rusia di Pelabuhan Mariupol. Zelenskyy turut mengungkapkan bahwa ribuan orang diyakini tewas dalam waktu hampir tuuh minggu saat pengepungan. Maka dari itu, ia meminta bantuan lebih kepada negara lain untuk menambah senjata ke Ukraina.

Sebelumnya Pemimpin Uni Eropa, Kanselir Austria Karl Nehammer juga telah menyampaikan informasi soal serangan baru Rusia. Pemimpin Uni Eropa yang pertama bertemu langsung dengan Putin sejak invasi diluncurkan itu menyebut bahwa Rusia tengah menyiapkan serangan di timur Ukraina dalam skala secara besar-besaran.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru