Jokowi Ungkap Tantangan Ketahanan Pangan-Energi Semakin Sulit, Usulkan 3 Langkah Ini
presidenri.go.id
Nasional

Selama dilanda pandemi COVID-19, banyak negara di dunia yang perekonomiannya mengalami kegoyahan, termasuk Indonesia. Jokowi pun mengatakan saat ini dunia mengalami krisis global.

WowKeren - Dunia saat ini tengah dihadapkan dengan krisis global. Presiden Indonesia Joko Widodo pun mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi dunia saat ini sangat berat dan semakin sulit, mulai dari tantangan terhadap ketahanan pangan, energi, hingga stabilitas keuangan yang semakin sulit.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 ini pun diketahui juga mengalami penurunan sebesar 1 persen menjadi 2,6 persen. Kemudian pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs juga semakin tertunda cukup signifikan.

Maka dari itu, Jokowi mendorong semua negara bertindak segera agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang. Ia pun mengusulkan tiga langkah yang harus dijalankan bersama.

Langkah pertama adalah sinergi untuk mengatasi emerging challenges. Sebagai Presiden G20 dan bagian dari Global Crisis Response Group, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan terus berkontribusi untuk mengatasi masalah-masalah ketahanan pangan, energi, dan stabilitas keuangan.

Jokowi mencatat banyak inisiatif lain dari berbagai pihak, namun ia menekankan berbagai inisiatif yang ada itu harus saling bersinergi dan memperkuat. Kemudian juga harus memperhitungkan suara negara-negara berkembang, serta mengedepankan dialog.


Langkah selanjutnya adalah Jokowi mendorong negara-negara untuk memperkuat kemitraan global untuk SDGs dengan fokus pada pendanaan pembangunan. Ia lantas menegaskan bahwa kesenjangan pendanaan SDGs yang meningkat dari USD2,5 triliun per tahun sebelum pandemi COVID-19 menjadi USD4,2 triliun per tahun pascapandemi harus segera ditutup.

Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa pendanaan inovatif harus dimajukan, terutama peranan sektor swasta yang juga diperkuat. Ia pun mengatakan bahwa BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) harus bisa menjadi katalis bagi penguatan investasi di negara-negara berkembang.

"Upaya serupa juga dilakukan presidensi G20 Indonesia, mendorong investasi yang menciptakan nilai tambah bagi negara berkembang. Saya juga berharap Global Development Initiative (GDI) dapat menjadi katalis pencapaian SDGs," tutur Jokowi saat menghadiri High-level Dialogue on Global Development secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6).

"Saya mendorong penyelarasan GDI dengan ASEAN Outlook on The Indo-Pacific di mana elemen pencapaian SDGs merupakan salah satu ruh dan prioritas kerja sama," lanjut Jokowi.

Ketiga, Jokowi mendorong penguatan sumber-sumber pertumbuhan baru. Ia menilai bahwa kerja sama BRICS dengan negara mitra harus mendukung untuk transformasi digital yang inklusif, pengembangan industri hijau dan infrastruktur hijau, serta penguatan akses negara-negara berkembang pada rantai pasok global.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait