Fuji menyampaikan unek-uneknya untuk para haters yang selama ini selalu hobi berkomentar buruk tentang kehidupannya. Tapi, sentilan Fuji itu justru membuat netter lain merasa sedih.
- Marina Larasati
- Jumat, 29 Juli 2022 - 14:55 WIB
WowKeren - Fujianti Utami mengikuti jejak kakak iparnya, mendiang Vanessa Angel untuk terjun ke dunia hiburan. Namun sejak awal kariernya, Fuji sudah mendapat berbagai macam hujatan dari orang yang tidak menyukainya.
Fuji kerap dituding sengaja memanfaatkan kematian kedua kakaknya untuk bisa berkarier sebagai artis. Sama halnya ketika ia memulai debutnya menjadi seorang aktris, Fuji tak hentinya dibanjiri cercaan dan fitnah yang tidak berdasar.
Seolah banyak orang yang tidak suka jika dirinya memulai debut akting dalam film "Bukan Cinderella". Lagi dan lagi, kerja keras Fuji itu hanya dianggap sebagai aji mumpung. Berkat dirinya yang selama ini terlihat mengurus sang keponakan, Gala Sky.
Saat tampil di kanal YouTube Cam On Entertainment belum lama ini, Fuji begitu terang-terangan memberikan sentilan untuk para haters. Kalimat tajam yang dilontarkan Fuji seolah menjadi bukti bahwa selama ini ia menyimpan luka karena bullyan haters.
"Oh ini mah hasil gendong Gala, hasil kematian, oh ini film hasil pansos sama Gala," ujar Fuji menceritakan hujatan yang didapatnya ketika launching film pertamanya, Kamis (28/7).
Remaja 19 tahun ini lantas menyinggung soal kedua almarhum kakaknya yang juga sempat bernasib sama dengannya. Kerap mendapat hujatan dari publik atas apa pun yang mereka lakukan. Fuji pun mengaku miris kala mengenang saat-saat itu.
"Sorry to say ya, kak Vanes sama uda Feby waktu hidup dihujat, dikerjain, diusilin, diinjek sampai bau tanah. Pas mereka nggak ada, mereka semua merasa bersalah," kata Fuji yang menjadi saksi kehidupan Vanessa dan Bibi.
Fuji kemudian memberi sentilan pedas untuk para haters yang selama ini selalu berkomentar buruk tentang hidupnya. Namun, ucapan Fuji itu justru membuat netizen lain sedih.
"Mungkin ya, mungkin kalau aku mati baru kalian seneng, atau ngerasa bersalah aku nggak tahu?" seloroh Fuji. "Karena nggak ada habisnya mereka ngomong segala macem."
Marissya Icha dna Violenzia Jeanette lantas menenangkan Fuji yang terlihat menggebu-gebu. Mereka memberi nasihat kepada Fuji.
"Tangan kita cuma dua, nggak bisa nutup semua mulut orang. Yang bisa kita lakuin cuma nutup telinga kita," ujar Vio yang disetujui oleh Marissya Icha. "Karena kita nggak akan bisa memuaskan semua orang dan nggak perlu juga. Sumpah nggak ada kewajibannya buat bikin orang happy."
(wk/lara)
