Kala Musim Panas Menurun, Ukraina Dibayangi Dengan Krisis Air
AP Photo/David Goldman
Dunia

Musim panas saat ini mulai berangsur berganti musim selanjutnya. Namun pergantian musim ini tampaknya juga tidak menguntungkan bagi kondisi di Ukraina, khususnya terkait pasokan air.

WowKeren - Kondisi di Ukraina tampaknya semakin memprihatinkan. Selain masih dilanda krisis akibat perang, kini Ukraina disebut mengalami krisis air. Bahkan gema peluru artileri bergemuruh di kejauhan bercampur dengan hiruk pikuk orang-orang yang berkumpul di sekitar pompa air umum Sloviansk, memecah kesunyian yang menyelimuti jalan-jalan yang hampir sepi di kota Ukraina timur ini.

Melansir The Associated Press, anggota populasi Sloviansk yang semakin berkurang hanya muncul beberapa menit setiap kali, untuk mengisi pompa yang telah menjadi satu-satunya sumber air di kota itu selama lebih dari dua bulan.

Di samping itu, pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di dekat kota utama di wilayah Donetsk telah merusak infrastruktur vital yang telah memutus aliran gas dan air bagi penduduk selama berbulan-bulan. Untuk saat ini, air diketahui mengalir, tetapi kekhawatiran tumbuh bahwa datang musim dingin kota hanya 12 kilometer dari wilayah yang diduduki Rusia dapat menghadapi krisis kemanusiaan setelah pipa mulai membeku.


"Infrastruktur air dihancurkan oleh pertempuran terus-menerus," ungkap Lyubov Mahlii, seorang janda berusia 76 tahun yang mengumpulkan 20 liter (sekitar lima galon) air dua kali sehari dari tangki umum di dekat apartemennya, menyeret botol plastik ke atas melalui empat penerbangan tangga sendiri.

"Ketika ada bom dan sirine, kami tetap membawanya," lanjut Mahlii, dilansir dari The Associated Press, Senin (8/8). "Ini risiko besar bagi kami, tapi apa yang bisa kami lakukan?"

Sementara itu, disebutkan bahwa hanya seperlima dari 100.000 penduduk pra-invasi kota yang tersisa. Dengan pertempuran sengit yang berkobar di hanya beberapa mil jauhnya ketika pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka di Donetsk, bagian dari kawasan industri Donbas, di mana separatis yang didukung Moskow telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014 lalu, penduduk menentang penembakan itu untuk puas dengan satu-satunya sumber air yang tersisa.

Atas keadaan tersebut, pejabat setempat percaya keadaan hanya akan bertambah buruk setelah cuaca dingin. Alhasil, penduduk setempat mengisi botol mereka dengan pompa tangan atau dari tangki plastik di salah satu dari lima sumur umum sebelum mengangkutnya pulang dengan keranjang sepeda, gerobak beroda, dan bahkan kereta dorong anak-anak.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait