Jadi Trend, Kenali Faktor Pemicu Milenial Hobi Pakai Beauty Filter
pixabay.com
SerbaSerbi

Beauty Filter atau filter kecantikan yang membantu membuat wajah dan tubuh terlihat sempurna secara instan tengah marak di tengah masyarakat. Kenali beberapa penyebab meningkatnya beauty filter.

WowKeren - Anda kerap memanfaatkan kecanggihan fitur beauty filter yang ada di media sosial? Beauty filter yang ditawarkan sejumlah platform media sosial atau aplikasi editing memang tengah menjadi trend di tengah masyarakat terutama di kalangan milenial.

Beauty filter alias filter kecantikan merupakan suatu teknologi yang didesain untuk mempercantik wajah atau tubuh seseorang. Beragam aplikasi telah menyediakan teknologi tersebut guna dipakai sesuai kehendak penggunanya.

Misalnya, Anda bisa membuat bentuk bibir terlihat lebih besar, kecil atau berwarna merah merona hanya dengan bantuan filter. Kemudahan ini lah yang membuat filter kecantikan diminati banyak orang. Bahkan ahli beda bernama Paul Nassif menyebut fenomena filter sudah menjadi hal yang wajar.


"Cara pandang masyarakat sudah berubah. Banyak orang kini malu menggunakan filer atau botox tetapi begitu percaya diri menggunakan berbagai filter kecantikan. Kini hal tersebut menjadi sesuatu yang normal," kata Paul.

Seiringnya bertambahnya pengguna media sosial dan makin canggihnya teknologi, penggunaan filter kecantikan diprediksi akan semakin meningkat. Pendapat tersebut disampaikan Peace Amadi, PsyD seorang psikolog sekaligus profesor di Hope International University, California.

"Instagram telah dikaitkan dengan kecemasan dan gejala depresi, tetapi juga kekhawatiran seperti kecemasan yang berkaitan dengan penampilan fisik, ketidakpuasan tubuh yang meningkat, dan harga diri yang lebih rendah. Kami berasumsi bahwa kekhawatiran ini tidak hanya tetap tetapi akan terus meningkat," kata Amadi.

Lantas, apa saja penyebab eksisnya filter kecantikan di tengah masyarakat? WowKeren pun telah merangkum beberapa faktor penyebab meningkatnya penggunaan filter kecantikan dalam artikel berikut ini. Yuk, langsung simak ya!

(wk/Sisi)

1. Meningkatnya Penggunaan Media Sosial


Meningkatnya Penggunaan Media Sosial
pixabay.com

Faktor utama meningkatnya penggunaan filter kecantikan adalah minat masyarakat yang begitu besar untuk bermain media sosial. Pasalnya, sebagian besar filter kecantikan ditawarkan oleh beberapa platform media sosial seperti Instagram, Snapchat dan masih banyak lagi. Dr. Josie Howard seorang psikiater membenarkan hal demikian.

"Saya melihat harga diri orang semakin terkikis oleh paparan media sosial. Filter ini menyebabkan orang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial, mencari validasi virtual, dan lebih sedikit waktu untuk terhubung dengan orang lain di dunia nyata," jelas Dr. Josie.

2. Cepat Dan Mudah


Cepat Dan Mudah
pixabay.com

Fitur kecantikan dinilai mudah untuk digunakan. Umumnya, pengguna filter ingin mendapat kecantikan secara instan. Karena itu, cepat dan mudah menjadi salah satu faktor penyebab filter kecantikan kian diminati. Psikolog Dr Jasmine Fardouly dari University of New South Wales menyetujui pendapat tersebut.

"Saya pikir berbagi ide dan inovasi yang terus menerus diperbarui dapat menjadi pemicunya. Kemudahan menggunakan filter juga menjadi masalah. Filter yang menambahkan riasan atau mengubah kulit menjadi halus mudah ditemukan di sana. Pengguna juga dapat menggunakan kolom pencarian untuk menemukan efek yang mereka inginkan," kata Jasmine.

3. Minimnya Kepercayaan Diri


Minimnya Kepercayaan Diri
pixabay.com

Kurangnya mencintai diri sendiri juga bisa menjadi pemicu penggunaan filter kecantikan. Seseorang yang kurang percaya diri biasanya ingin tampil sempurna di mata orang lain. Demi mendukung kepercayaan diri, mereka pun memanfaatkan kecanggihan filter kecantikan. Dr Jasmine Fardouly juga menyampaikan pandangan demikian.

"Ketidakpuasan tubuh merupakan pemicu utama penggunaan filter. Mereka yang tidak puas dengan diri sendiri biasanya ingin terlihat cantik dan sempurna di depan orang lain. Misal, ada beberapa filter yang membuat bibir terlihat sangat bagus atau warna kulit terlibat lebih putih merona," jelas Jasmine.

4. Mewujudkan Hasrat Pengguna Demi Tampil Sempurna


Mewujudkan Hasrat Pengguna Demi Tampil Sempurna
pixabay.com

Filter kecantikan dianggap dapat memenuhi hasrat seseorang untuk terlihat sempurna. Dalam sekejap, filter kecantikan dapat mengubah penampilan seseorang menjadi seperti yang mereka inginkan. Dr Jasmine Fardouly lagi-lagi menyetujui hal tersebut.

"Ini semacam sifat manusia. Orang selalu ingin menampilkan diri mereka secara positif kepada orang lain, itu bukan hal baru. Media sosial hadir untuk benar-benar memberi kita alat yang bisa mengontrol penampilan kita dan dari situlah bahaya bisa datang," papar Jasmine.

5. Komentar Publik


Komentar Publik
pixabay.com

Psikiatris Dr. Leela R. Magavi menyebut pendapat publik dapat memicu rendahnya kepercayaan diri seseorang. Demi mendapat pujian dan atensi, seseorang biasanya rela melakukan segala cara demi terlihat sempurna termasuk menggunakan fitur kecantikan.

"Ada suasana hati yang buruk di masyarakat. Ini semua tentang ketenaran dan jumlah pengikut, dan saya pikir ini sangat menyedihkan ketika kita rela menyembunyikan jati diri yang asli demi mendapat pujian dan menghindari cacian," ujar Dr. Leela.

6. FOMO


FOMO
pixabay.com

Selanjutnya adalah maraknya fenomena FOMO atau Fear of Missing Out. Istilah ini menggambarkan budaya dimana masyarakat tidak ingin tertinggal akan trend, teknologi atau berita terbaru yang sedang ramai diperbincangkan.

Masyarakat seperti ini cenderung akan ikut-ikutan bila muncul suatu trend baru. Mereka tak ingin tertinggal supaya dianggap keran dan hebat. Fenomena FOMO inilah yang membuat banyaknya penggunaan filter kecantikan di media sosial.

7. Munculnya Budaya Selfie


Munculnya Budaya Selfie
pixabay.com

Kemunculan filter kecantikan berawal dari maraknya budaya selfie. Masyarakat kini mulai berlomba-lomba adu cantik melalui foto selfie dan memakai filter kecantikan untuk menunjang penampilan mereka. Pengamat teknologi Tate Ryan-Mosley menyetujui pendapat itu.

"Teknologi filter adalah kemajuan baru-baru ini, tetapi filter kecantikan secara lebih luas merupakan perpanjangan dari fenomena selfie yang telah berlangsung selama beberapa dekade," kata Tate.

Nah, itu dia faktor pemicu maraknya penggunaan filter kecantikan. Kalian tim suka pakai filter atau natural aja nih? Apapun pilihannya, terus nantikan artikel menarik lainnya seputar beauty filter hanya di WowKeren ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru