Impiannya Jadi Hantu Terwujud di 'Pamali', Taskya Namya Juga Belajar Nyinden
Instagram/taskyanamya
Film

Sebelumnya, Taskya Namya sudah kerap membintangi film horor, namun belum pernah sekalipun berperan sebagai hantu. Pada film 'Pamali' ia pun berkesempatan menjadi hantu.

WowKeren - Film horor Indonesia terbaru di tahun 2022 yakni "Pamali" telah dirilis pada 6 Oktober 2022 lalu. Hingga kini, film yang diangkat berdasarkan game horor Indonesia ini telah berhasil mencuri perhatian masyarakat.

"Pamali" rupanya bukan hanya sekadar film horor Indonesia biasa, namun juga mewujudkan salah satu pemainnya yakni Taskya Namya untuk memerankan karakter sebagai hantu. Taskya mengaku bahwa selama ini ia memiliki keinginan untuk berperan sebagai hantu.

Mengingat impiannya itu, saat mendapat tawaran untuk menjadi seorang sinden bernama Nenden yang meninggal karena bunuh diri, Taskya pun merasa sangat senang. "Aku di sini happy banget, aku merasa memiliki karakter Nenden sepenuhnya. Ini karakter yang aku inginkan sejak dulu, jadi hantu," tutur Taskya beberapa waktu lalu.

Taskya kemudian mengaku bahwa pada awalnya ia mengidolakan aktris Shareefa Danish yang menurutnya memiliki kemampuan akting memukau saat berperan sebagai hantu di film "Danur". Ia lantas mengaku sempat beberapa kali terlibat dalam film horor, namun bukan berperan sebagai hantu.

Taskya kemudian membeberkan alasannya ingin menjadi hantu. Menurutnya, hantu merupakan sosok yang selalu membuat takut dan tidak bisa tidur. Meski begitu, ada sesuatu hal yang ingin diceritakan. Selain itu, dengan menjadi hantu, karakternya bisa berubah 180 derajat, sehingga bisa menguji kemampuan aktingnya.


Di samping itu, dalam memerankan sosok Nenden, Taskya juga belajar untuk nembang atau nyinden dan bahasa Sunda. Dalam hal ini, ia mengaku merasa kesulitan sekaligus tertantang.

"Tantangannya banyak karena aku harus belajar bahasa Sunda, terus juga aku di sini harus menjadi hantu, tapi untungnya aku suka banget acara hantu," terang Taskya.

Meski mengaku menyukai tantangan, namun Taskya mengaku sempat tidak percaya diri saat melakukan sinden. Namun ia bersyukur karena bisa dikasih kesempatan untuk terus belajar nyinden berbahasa Sunda.

Kesulitan yang dihadapi Taskya semakin bertambah, pasalnya ia mengaku tidak bisa bernyanyi, apalagi berbahasa Sunda. "Dan aku setiap belajar bahasa Sunda sama orang terdekat yang orang Sunda," ungkapnya.

Perjuangan Taskya pun berbuah manis. Selama kurang lebih 3 minggu belajar bahasa Sunda dan nyinden, ia akhirnya cukup fasih berbahasa daerah tersebut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait