Sandara Park mengenang masa-masa saat masih bergabung dengan 2NE1 dan berada di bawah naungan YG Entertainment. Salah satu momen yang paling diingat Sandara adalah ketika grupnya dipanggil oleh agensi.
- Marina Larasati
- Sabtu, 09 Maret 2024 - 12:24 WIB
WowKeren - Sandara Park mengakui bahwa 2NE1 menghabiskan banyak uang agensi daripada BIG BANG. Hal ini disampaikan oleh penyanyi 39 tahun itu saat tampil di acara YouTube Bada S.E.S yang tayang pada Jumat (8/3).
Sebelum mengungkapkan fakta ini, Sandara mengenang kembali masa pembubaran 2NE1 pada tahun 2016 lalu. Sandara menyampaikan permohonan maaf dan menyesali pembubaran 2NE1 yang membuat banyak fans kecewa.
"Aku minta maaf kepada para penggemar karena kami tiba-tiba bubar. Itu sangat disayangkan karena aku sangat menyukai kombinasi dari para anggota," ujar Sandara.
Membahas tentang pembubaran 2NE1, Sandara bahkan tak kuasa menahan tangisnya. Dengan berlinang air mata, Sandara menceritakan bagaimana ia dan para penggemar menangis setelah rekaman terakhir.
"Saat itu aku sedang memantau monitor di ruang tunggu setelah rekaman terakhir, dan semua penggemar yang keluar terlihat menangis," sambungnya.
Setelah tangisnya mulai mereda, Sandara ditanya perihal rumor dirinya yang memiliki harta sebanyak 30 miliar won atau sekitar Rp300 miliar lebih. Menanggapi rumor tersebut, Sandara dengan tegas memberikan bantahan.
"Aku juga merasa tidak adil saat artikel itu muncul. 30 miliar itu sangat tidak mungkin, bahkan 10 miliar pun tidak ada," beber Sandara.
Menurut Sandara, artikel itu sangat mengada-ada. Pasalnya, ia tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu lantaran penghasilannya banyak dihabiskan untuk pekerjaannya.
"Penghasilan kami tidak pernah mencapai kisaran ratusan juta, dan kami menghabiskan banyak uang untuk membeli kostum. Setelah tur atau video musik, kami dipanggil oleh tim akuntansi, agensi memberi tahu bahwa kami menghabiskan lebih banyak uang daripada BIGBANG," tutur Sandara.
Selain itu, Sandara juga menghabiskan banyak uangnya karena harus berinvestasi di perusahaan untuk kegiatan grupnya. "Pendapatan kami tidak sebanyak itu karena banyak uang yang dihabiskan untuk investasi," pungkasnya.
(wk/lara)
