Sebelumnya, Bomi dan para member 'Pick Me Trip in Bali' ditahan oleh pihak berwajib Indonesia atas tuduhan melakukan proses syuting tanpa izin. Namun, mereka kini sudah dibebaskan.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Sabtu, 27 April 2024 - 08:00 WIB
WowKeren - Bomi A Pink sempat dikhawatirkan tidak akan bisa ikut ambil bagian dalam pesta perpisahan "Queen of Tears" untuk merayakan kesuksesan dan berakhirnya drama. Namun, kekhawatiran itu tampaknya tidak akan terjadi.
Sebelumnya, Bomi dan para member "Pick Me Trip in Bali" ditahan oleh pihak berwajib Indonesia atas tuduhan melakukan proses syuting tanpa izin. Member dan staf program itu seharusnya sudah kembali ke Korea pada 25 April, tetapi paspor mereka disita.
Untungnya, penyelidikan atas dugaan syuting tanpa izin akhirnya selesai. Dita Karang cs sudah dibebaskan dan bisa meninggalkan Indonesia secepatnya. Media Korea mengabarkan kalau Hyoyeon cs sudah buru-buru memesan tiket untuk pulang ke Korea.
Kabarnya, Bomi cs akan kembali ke Korea pada 27 April pagi. Jika memungkinkan, Bomi mungkin masih bisa menghadiri pesta perpisahan "Queen of Tears" bersama Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun cs pada Sabtu (27/4) malam.
Di sisi lain, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra sudah membeberkan kronologi penahanan para member dan staf "Pick Me Trip in Bali". Pihaknya mendapat informasi soal dugaan pelanggaran izin produksi film oleh orang asing di Indonesia.
Tim Imigrasi Ngurah Rai akhirnya melakukan pengawasan di dua lokasi wilayah Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan. Mereka mendapati ada 31 warga Korea dan 1 warga Indonesia yang sedang melakukan pengambilan gambar atau syuting di area itu.
Menurut Suhendra, 31 warga Korea dan satu warga Indonesia itu masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 21 April 2024 menggunakan Visa on Arrival (VOA) dan e-VOA. Pemeriksaan telah dilakukan kepada dua produser program itu.
"Kalau keduanya terbukti melakukan pelanggaran ketentuan keimigrasian, kami akan memberikan tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," imbuhnya. Informasi terbaru menyebutkan kalau tim produksi diminta membayar denda atas kesalahannya.
(wk/amal)