Kemunculan BIGBANG pada tahun 2006 nyatanya membuat seniornya di TVXQ merasa terancam. Fakta ini dibeberkan langsung oleh mantan member TVXQ, Junsu kepada Daesung.
- Marina Larasati
- Sabtu, 08 Juni 2024 - 12:06 WIB
WowKeren - Pada Jumat (7/6), sebuah video berjudul "Second Generation Idol Summit" dirilis di saluran YouTube Jipdaeseong. Dalam video tersebut, Xiah Junsu mantan member TVXQ tampil sebagai tamu dan melakukan berbagai percakapan dengan Daesung BIG BANG. Keduanya mengenang kembali momen di masa lalu tentang persaingan dan persahabatan yang jarang terdengar di dunia K-Pop.
Junsu mengungkapkan kegembiraannya dengan mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya kami bertemu di siaran sejak 'Family Outing.' Terakhir kali kita bertemu secara pribadi adalah ketika Anda datang untuk menonton musikal 'Dorian Gray,' yaitu 6-7 tahun yang lalu." Kenangan manis pun kembali mengalir saat mereka mengingat hari-hari itu.
Pemilik nama asli Kim Junsu ini kemudian membahas kesan pertamanya terhadap Daesung dan BIGBANG. Junsu ingat betul momen-momen awal debutnya kala itu.
"Aku ingat melihat anggota BIGBANG saat TVXQ debut. Fans dan publik berpikir, 'Dia pasti sangat pandai menyanyi,' ketika mereka melihatku karena anggotaku sangat tampan sehingga aku dianggap sebagai vokalis utama. Kemudian, BIGBANG debut, dan melihat Daesung, aku berpikir, 'Dia pasti sangat pandai menyanyi dan akan mendominasi Korea.' Kami merasa ada hubungan karena kami memiliki peran yang mirip," terangnya.
Menariknya, Junsu tak pernah absen menonton video latihan BIGBANG, bahkan ketika dirinya merasa lelah. Menurutnya, Daesung dkk memiliki daya tarik tersendiri. "Mereka memiliki daya tarik yang kuat yang tidak kami miliki, dan itu sangat membantu untuk dilihat," puji Junsu.
Mendengar pengakuan Junsu, Daesung pun menimpali, "Saat TVXQ debut, kami masih mengikuti audisi di YG. Kami berlatih selama sekitar tiga tahun, jadi kami baru mulai menyesuaikan diri dengan YG dan tidak punya waktu luang."
Puncak dari pembicaraan mereka adalah rincian bagaimana TVXQ melihat BIGBANG sebagai ancaman. "Pada tahun 2006, kami memenangkan grand slam dengan 'O-正. 反. 合.' Kami menerima hadiah utama di setiap upacara penghargaan tahun itu. Setelah itu kami pikir tidak ada saingan di Korea, jadi kami fokus ke Jepang. Saat kami sibuk dengan jadwal dan penampilan regional di Jepang, lagu 'Lies' BIGBANG keluar dan menjadi hits. Sampai saat itu, baik anggota maupun perusahaan tidak merasakan ketegangan apa pun. Tapi setelah melihat 'Lies,' bahkan member kami pun menganggapnya keren. Saat itulah pertama kalinya kami dan perusahaan merasakan krisis," ungkap Junsu.
Junsu melanjutkan dengan nada reflektif, "Tren tampaknya berubah seiring dengan BIGBANG, dan pada saat itulah musik beralih dari album ke rilisan digital. Gaya kami selalu koreografi yang tepat, tetapi melihat mereka menari dengan bebas sungguh mengejutkan. Tapi kami belum bisa menandinginya." Pernyataan Junsu ini sontak mengundang gelak tawa.
Lantaran popularitas BIGBANG yang semakin melonjak, Junsu dan member TVXQ lainnya pada saat itu sampai merasa bahwa mereka sudah kehilangan dominasi di Korea. Mereka pun memutuskan untuk berusaha melampaui BIGBANG.
"Pada saat itu, kami sangat fokus pada Jepang, namun kami menyadari bahwa kami tidak dapat menundanya lebih lama lagi. Meskipun kami tampil baik di Jepang, rasanya seperti kami kehilangan dominasi di Korea. Itu adalah pertama kalinya kami merasa bahwa kami harus melampaui BIGBANG. Koreografi untuk bagian 'Dengan satu ciuman, daya tarik yang tajam dan kuat' dalam 'Mirotic' diciptakan olehku, dan aku merasa secara tidak sadar mendapat pengaruh dari BIGBANG," tuturnya.
Dari percakapan ini, terlihat jelas bahwa persaingan antara TVXQ dan BIGBANG lebih dari sekadar persaingan bisnis. Mereka memotivasi satu sama lain untuk terus berinovasi dan berkembang. Begitulah kisah dua legenda K-Pop yang terus berusaha menciptakan mahakarya dan mengukir sejarah.
(wk/lara)
