Pada 3 Desember pukul 22:23 KST, Presiden Korea Selatan yakni Yoon Suk Yeol mendadak mengumumkan darurat militer yang membuat situasi dalam negeri mendadak chaos.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Kamis, 05 Desember 2024 - 18:01 WIB
WowKeren - Gong Yoo menjalani wawancara dengan media setempat terkait perannya dalam drama "The Trunk" pada 5 Desember. Dalam kesempatan itu, aktor kelahiran tahun 1979 ini juga membahas situasi menegangkan yang dialaminya usai diumumkan darurat militer.
Pada 3 Desember pukul 22:23 KST, Presiden Korea Selatan yakni Yoon Suk Yeol mendadak mengumumkan darurat militer yang membuat situasi dalam negeri mendadak chaos. Saat hal itu terjadi, Gong Yoo berada di rumahnya dan sedang mempelajari proyek baru.
"Aku sedang berada di depan mejaku, belajar untuk proyek lain, ketika rekan-rekan dari 'The Trunk' mulai mengirim pesan-pesan panik dalam obrolan grup kami. Aku menyalakan TV dan mulai menonton siaran langsun," ungkap Gong Yoo.
Gong Yoo lanjut berkata, "Apa yang terjadi terasa seperti sesuatu yang keluar dari film, sama sekali tidak nyata. Aku tidak pernah mengira akan mengalami hal seperti ini dalam hidupku. Seperti orang lain, aku tetap terjaga, cemas, sampai hal itu selesai."
Gong Yoo juga membahas kontroversi di masa lalu ketika dirinya mengungkap mantan Presiden Park Chung Hee sebagai salah satu orang yang dikaguminya. Komentar ini muncul kembali sehubungan dengan kekacauan politik baru-baru ini, yang menuai kritik.
Menanggapi isu itu, Gong Yoo berkata, "Setiap kali isu politik muncul, aku merasa sebagai figur publik yang dimanfaatkan secara politis. Aku tidak pernah mengungkapkan maksud atau pendapatku, tetapi ada saja interpretasi yang ditambahkan pada kata-kataku di platform seperti YouTube, sehingga aku merasa seperti dikategorikan atau diberi label."
Gong Yoo mengungkap alasannya selama ini diam atas kontroversi itu. "Karena itu tidak mencerminkan perasaanku yang sebenarnya, aku tidak merasa perlu untuk menanggapinya saat itu. Namun, setelah lebih dari 20 tahun berkecimpung di industri ini, dan melihat semuanya muncul kembali sekarang dan aku sudah mengalami banyak situasi, sebagai seorang pribadi, aku terkadang merasa kecewa dengan situasi-situasi ini," ujarnya.
Gong Yoo menekankan bahwa dirinya tidak hidup seperti itu, dan itu bukanlah dirinya. "Itu lebih dari 20 tahun yang lalu, di pertengahan usia dua puluhan, ketika aku belum dewasa dan tidak berhati-hati dengan kata-kataku," tegasnya.
"Itu bahkan bukan wawancara mendalam, melainkan tanya jawab tertulis untuk sebuah majalah mode. Satu kalimat tunggal telah mengikutiku selama dua dekade, muncul kembali setiap kali suatu masalah muncul," imbuh Gong Yoo.
Gong Yoo menekankan, "Yang jelas adalah bahwa aku tidak pernah hidup dengan pemahaman sejarah yang salah atau kurangnya kesadaran etika atau moral. Itu fakta. Mengenai kejadian terkini, aku menyaksikan dengan frustrasi dan kemarahan yang sama seperti orang lain."
(wk/amal)
