Musik

Janelle masih merasa takut jika para penggemarnya akan menolak materi yang ia disajikan dalam 'Dirty Computer'.

• Luthfiatun Nisa
• Sabtu, 28 April 2018 - 19:45 WIB

WowKeren - Janelle Monae baru saja merilis album "Janelle Monae" pada Jumat (27/4) kemarin. Album ketiga Janelle ini disebut-sebut mengusung sisi dirinya yang lebih jujur, sebagaimana yang diindikasikan dalam single "Pynk".

Meski album yang ia rilis terbilang sudah cukup sukses, namun rupanya Janelle masih merasa takut jika para penggemarnya akan menolak materi yang ia disajikan dalam "Dirty Computer". Pasalnya, ia menawarkan sisi baru dirinya dalam album ini dan mungkin saja tidak semua penggemar bisa menerimanya.

Janelle juga mengaku khawatir jika penggemarnya mendengar album ini, mereka malah ingin ia kembali ke gaya lamanya. Apalagi mengingat sebelumnya, ia telah mengonfirmasi status dirinya sebagai seorang pansexual menjelang perilisan "Dirty Computer". Pansexual sendiri merupakan ketertarikan kepada orang lain tanpa memandang identitas gender atau jenis kelamin.

Di sisi lain, selain menawarkan nuansa musik yang berbeda, secara materinya sendiri "Dirty Computer" berseberangan dengan imej heterosexual yang telah dihadirkan melalui dua album sebelumnya. Maka tak mengherankan jika wanita berusia 32 tahun ini merasa begitu khawatir.

Sementara itu, selama ini Janelle selalu menjaga rapat-rapat terkait orientasi seksualnya, sehingga ia tidak benar-benar mengkonfirmasi status heterosexual, melainkan orang lain yang beranggapan seperti itu. Namujn baru-baru ini, Janelle rupanya sudah merasa nyaman untuk mengungkap status seksualnya, sehingga membuka dirinya melalui sebuah wawancara terbaru bersama Rolling Stone.

Dalam wawancara tersebut, Janelle mengakui bahwa dirinya sudah berkencan dengan pria maupun wanita. Jika dulunya ia mengidentifikasi diri sebagai bisexual, maka kini ia lebih suka menyebut dirinya sebagai seorang pansexual dan merasa bangga akan hal itu.

Lebih lanjut, Janelle menyebut dirinya seorang bebas dan terbuka. Ia juga tak segan untuk belajar lebih lanjut tentang siapa ia sebenarnya dan mengetahui jati dirinya. Oleh karena itu, kini Janelle merasa bahwa ia sudah bisa melewati rasa takutnya dan mulai menerima apapun yang akan terjadi pada dirinya.