Video Juara Dunia Zohri Sulit Cari Bendera Merah-Putih Viral, Ini Klarifikasi KBRI Finlandia
Twitter
Nasional

KBRI Finlandia memberikan penjelasan mengapa Lalu Muhammad Zohri tak kunjung mendapat bendera merah putih setelah menang di IAAF U-20.

WowKeren - Sosok Lalu Muhammad Zohri sedang menjadi perbincangan hangat masyarakat Tanah Air. Bagaimana tidak, Zohri yang berasal dari keluarga sederhana di sebuah desa, di daerah Lombok Utara, ini berhasil menjadi juara dunia kompetisi atletik IAAF U-20 di Tampere Finlandia.

Salah satu momen yang langsung ramai menjadi bahasan netizen adalah saat Zohri merasa kesulitan menemukan bendera merah putih usai memenangkan kejuaraan tersebut. Video kemenangan Zohri di kompetisi itu pun langsung viral di sosial media dan menuai banyak reaksi dari netizen yang mengkritiknya pedas.

Dalam video tersebut tampak Zohri mondar-mandir kebingungan sembari bertepuk tangan seolah mencari-cari sesuatu. Wajar saja, setelah memenangkan kejuaraan itu tak ada tim yang menghampiri Zohri dan memberikan bendera kepadanya.

Padahal, juara dua dan tiga kompetisi tersebut yang dimenangkan atlet asal Amerika Serikat sudah siap membawa bendera mereka masing-masing. Dalam satu momen, Zohri bahkan terpaksa berfoto bersama Anthony Schwartz dan Eric Harrison tanpa bendera merah putih.

Setelah beberapa lama, akhirnya ada seseorang yang memberikan bendera merah putih kepada Zohri. Peristiwa ini pun tak luput dari perhatian netizen yang langsung mengecamnya. Seorang pelatih asal Universitas Virginia, Amerika Serikat bahkan sempat menyindir kejadian ini di akun resmi IAAF.

"Someone should’ve given him a Polish flag then reverse it (seseorang seharusnya memberinya bendera Polandia jadi bisa ia balik)," sindir akun pelatih tersebut @mowad1010. "Wandering around looking for a national flag.. So sad.. He was a single fighter. You're incredible!! Suprangaaat brooo Zohri !!! (Mondar-mandir mencari bendera nasional, sedih, dia berjuang sendirian. Kamu luar biasa)," komentar akun @_WinterRxxx_.

Terkait peristiwa yang menuai pro dan kontra di kalangan netizen, pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) akhirnya angkat bicara. Mereka menjelaskan bahwa hanya media saja yang memiliki akses untuk meliput garis finis, sedangkan saat itu memang banyak media Amerika yang datang meliput dan ikut membawa bendera.

"Hanya wartawan televisi yang punya akses di garis finis. Media Amerika Serikat sangat banyak dan mereka siap meliput di garis finis," ujar Duta Besar Indonesia untuk Finlandia Wiwiek Setyawati Firman pada Jumat (13/7). "Mereka juga membawa bendera mereka karena yakin atlet AS selalu menang pada lari 100 meter."

"Hanya superman-lah yang bisa meloncati pagar masuk ke lintasan untuk memberikan bendera di garis finis dengan cepat dalam tempo yang sama dengan wartawan AS," tambahnya. "Yang sedari awal memang sudah siap siaga di garis finis."

Selain itu Wiwiek juga menjelaskan bahwa pihak KBRI Finlandia sebenarnya sudah berusaha memenuhi kebutuhan para atlet dengan semaksimal mungkin. Mereka menjelaskan bahwa peraturan dari pihak panitia memang cukup ketat.

"Banyak yang harus disiapkan KBRI untuk prosesi Kamis sore yaitu kaset Indonesia Raya, pendampingan wawancara media IAAF World U20 Championship, dan lain-lain," ungkapnya. "Kami juga sudah menyiapkan supir dan mobil khusus untuk membawa pasokan makanan dan minuman bagi tim PB PASI. Karena super ketatnya pengaturan panitia kejuaraan dunia itu, maka kami tidak diizinkan panitia untuk membawa tim PB PASI ke Wisma Duta untuk makan siang."



(wk/rays)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru