Said Bajuri sempat mengobrol dengan Mat Solar mengenai keinginan mereka yang memiliki wacana untuk menghidupkan kembali sitkom 'Bajaj Bajuri'.
- Intan Novela Setya Monikasari
- Senin, 24 September 2018 - 11:19 WIB
WowKeren - Kabar mengenai Mat Solar yang menderita stroke, membuat sebagian publik teringat dengan sitkom yang pernah ia mainkan yakni "Bajaj Bajuri". Salah satu pemain yakni Saleh Ali atau dikenal sebagai Said Bajuri mengungkapkan jika ia sendiri juga rindu dengan sitkom yang membuatnya dikenal masyarakat luas.
"Banget, banget. Bukan rindu lagi, banget," ungkap Said, dilansir TabloidBintang.com pada Senin (24/9). "Sudah mengakar daging."
Said sendiri sempat mengobrol dengan Mat Solar mengenai keinginan mereka yang memiliki wacana untuk menghidupkan kembali sitkom "Bajaj Bajuri". Namun ia sendiri belum mengetahui kapan wacana itu akan terlaksana mengingat kondisi Mat Solar yang sekarang. Untuk saat ini, mereka ingin fokus pada kesembuhan pemeran utama dalam sitkom tersebut.
"Kemarin sempat ngobrol sama Bang Mamat, kepingin lah. Insya Allah, ada wacana ke arah sana," lanjut Said. "Cuma enggak tahu Bajaj Bajuri atau yang lain lagi. Tapi ada arah ke sana. Untuk sekarang fokus sama kesembuhan Bang Mamat dulu."
Lebih lanjut, Said bersyukur komunikasi dengan para pemain "Bajaj Bajuri" masih terjalin dengan baik. Meski kini mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing.
"Alhamdulillah sampai sekarang intens. Cuma kan ada kesibukan masing-masing, jadi enggak rutin," pungkas Said. "Paling kayak sebulan sekali, kadang dua bulan sekali, enggak tentu sih. Cuma masih komunikasi."
Sementara itu, Bajaj Bajuri merupakan sitkom yang pernah ditayangkan di stasiun televisi swasta Trans TV pada tahun 2002 hingga 2007. Selain Mat Solar dan Said Bajuri, "Bajaj Bajuri" turut dibintangi oleh Rieke Diah Pitaloka, Fanny Fadillah, Nani Wijaya, dan Amel Carla.
Sitkom ini menceritakan tentang kehidupan keluarga sederhana keturunan Betawi yang hidup pas-pasan lantaran sang kepala rumah tangga berprofesi sebagai sopir bajaj. Sementara sang istri membuka salon kecil-kecilan. Sitkom ini juga menampilkan lingkungan sekitar mengenai gambaran kondisi masyarakat daerah pinggiran di Jakarta.
(wk/inta)
