Gempa serta tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah turut mengundang rasa duka dari dunia internasional.
- Intan Novela Setya Monikasari
- Senin, 01 Oktober 2018 - 17:59 WIB
WowKeren - Indonesia mengalami duka dengan musibah gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat (28/9). Kejadian tersebut turut mengundang rasa duka dari dunia internasional. Hingga saat ini, tercatat korban tewas mencapai 832 orang. Dan diprediksi akan terus bertambah lantaran masih banyak area gempa yang belum terjamah.
Segenap pemimpin dunia pun telah menyampaikan rasa dukanya melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak hanya itu, pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus turut berduka dan mendoakan para korban di Lapangan St. Peter, Vatikan, pada Minggu (30/9).
"Saya berdoa untuk korban yang meninggal dunia, yang sayangnya berjumlah banyak," katanya, seperti dikutip dari Vatican News, pada Senin (1/10). "(Doa) untuk yang terluka, dan bagi mereka yang kehilangan rumah dan pekerjaan. Semoga Tuhan menghibur mereka dan mendukung upaya mereka yang ambil bagian dalam mengupayakan bantuan.
Genset untuk tambahan listrik darurat dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU pagi ini ke Kota Palu. Penerangan dan suplai listrik menjadi kebutuhan mendesak. pic.twitter.com/Ca8njiAhTi
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 1, 2018
Melalui cuitan Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bantuan untuk aliran listrik darurat telah dikirim menggunakan pesawat hercules. Ia menyebut jika listrik juga menjadi kenbutuhan yang mendesak di Palu.
Sementara itu, di lokasi kejadian sempat terjadi kerusuhan lantaran banyak warga yang berebutan ingin naik ke pesawat agar bisa keluar dari kota Palu. Menurut Dansatgas Mutiara Palu, Kolonel Bambang Sudewo sudah dilakukan 8-10 sorti. Satu sorti sendiri mampu menampung 200 orang, jadi dalam sehari bisa menyelamatkan 1,000-1,500 orang.
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola sendiri menetapkan 14 hari sebagai masa tanggap darurat gempa dan tsunami di Palu serta Donggala. Masa tersebut terhitung dari tanggal 28 September hingga 11 Oktober 2018.
(wk/inta)
