Angkat tema sensitif, film bertajuk 'Brexit' ini menuai pro dan kontra di kalangan penggemar.
- Luthfiatun Nisa
- Senin, 17 Desember 2018 - 13:17 WIB
WowKeren - Dunia perekonomian tentunya tak lagi asing dengan istilah Brexit. Brexit sendiri berasal dari kata Britain Exit, yang digunakan untuk menyebut pencabutan keanggotaan Britania Raya (Inggris) dari Uni Eropa sebagai hasil dari referendum yang diadakan pada tahun 2016 silam.
Referendum Brexit sendiri merupakan pemungutan suara dari seluruh warga negara Inggris, Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia, untuk memutuskan apakah Britania Raya harus keluar dari Uni Eropa atau tidak. Referendum ini diikuti oleh 30 juta pemilih, yang berarti partisipasi total didalamnya mencapai 71,8% dari penduduk yang memiliki hak pilih di Britania Raya, hasilnya sendiri adalah 51,9% memilih untuk keluar dari Uni Eropa dan 48,1% memilih untuk tetap tergabung.
Hal ini pun mencetuskan gelombang pro dan kontra besar-besaran lantaran banyaknya ketidakpastian terkait dampak ekonomi dan orang-orang yang berasal dari luar Inggris, yang mencari nafkah di negara tersebut.
Namun tampaknya HBO justru tak ragu untuk mengangkat topik sensitif ini menjadi tema dari film baru mereka. Bertajuk "Brexit", film ini baru saja membagikan trailer perdana pada 14 Desember lalu dan menuai respon beragam dari netizen. Bahkan akibat trailer ini, HBO mendapatkan kritik keras.
Dilansir NME pada Senin (17/12), HBO sendiri menggaet Benedict Cumberbatch sebagai bintang utama dalam film ini. Aktor "Doctor Strange ini berperan sebagai Dominic Cummings, nama yang berperan besar di balik kampanye sukses peristiwa yang menghebohkan pada 2016 tersebut.
Trailer film ini sendiri berfokus menyoroti bagaimana kampanye pemungutan suara Brexit menelan biaya sangat besar untuk memasang iklan di Facebook, demi menyasar segmen yang diinginkan, yaitu orang-orang yang belum pernah memberikan suara. Kampanye bernama Vote Leave itu kemudian diinvestigasi oleh Komisi Pemilihan karena dicurigai adanya penyalahgunaan dana dan data.
Alhasil, trailer tersebut pun langsung mendapatkan banyak respon dari penggemar, yang sebagian besar mengaku terkejut dengan keberanian HBO mengangkat topik sensitif ini. Apalagi mereka tak segan menggandeng aktor sebesar Benedict.
"Mereka (HBO) membuat sebuah film dokumenter tentang sesuatu yang masih berlangsung... oke, ini agak aneh," komentar salah satu netizen. "Sepertinya cukup tidak bertanggung jawab merilis film kehancuran ketika kita masih berada di tengah bencana itu. Salam dari Inggris," komentar netizen lainnya. "Aku tidak tahu HBO berani mengangkat hal ini. Tapi kerena (film) ini dibintangi oleh Benedict, sepertinya mereka memiliki strategi yang bagus," pungkas lainnya.
Di sisi lain, pada Jumat (14/12) lalu Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair mengatakan bahwa Inggris dan Uni Eropa harus mempersiapkan referendum Brexit kedua, karena Ada kemungkinan parlemen gagal menyetujui kesepakatan pemisahan diri tersebut dan publik perlu solusi guna memecahkan kebuntuan. Namun hingga kini, perdebatan di tubuh perlemen masih sangat sengit. Bahkan Perdana Menteri Inggris, Theresa May membatalkan pemungutan suara di parlemen atas kesepakatan dengan Brussels pekan ini.
Terlepas dari hal tersebut, "Brexit" sendiri dijadwalkan tayang perdana pada 19 Januari 2019 mendatang.
(wk/luth)
