Polisi melakukan proses digital forensik pada ponsel tersangka germo ES dan TN untuk mendapatkan nama-nama artis serta model yang terlibat prostitusi.
- Ria Susilo Wardhani
- Rabu, 09 Januari 2019 - 10:00 WIB
WowKeren - Kasus Vanessa Angel yang diduga terlibat jaringan prostitusi online artis masih jadi sorotan. Menurut keterangan polisi, tak menutup kemungkinan kalau R bukan satu-satunya yang berani membayar mahal Vanessa hingga puluhan juta rupiah.
Kepala Subdirektorat 5 Siber Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Harissandi mengaku masih mendalami soal dugaan ada pengusaha lain yang membooking Vanessa. Saat ditanya apakah ada kalangan pejabat, Haris belum bisa membeberkan ke media. "Tunggu saja, ini masih kami periksa semua," kata Haris.
Sejauh ini, sosok R masih dirahasiakan oleh polisi. Polisi sendiri juga terus menyelidiki soal keterlibatan artis lain selain Vanessa.
Haris sebelumnya mengungkap kalau ada 45 artis dan 100 model dibawah naungan muncikari ES dan TN. Salah satu artis disebut-sebut bertarif Rp 300 juta dan sering dikirim untuk melayani hidung belang sekaligus WNA di area Hong Kong serta Singapura.
"Kami panggil satu per satu, yang pasti ada artis, model, dan penyanyi dangdut," kata Haris. "Ada mesen buat ke Hongkong, ke Singapura, berapa lama, tiga hari, ya tarifnya tiga ratus (Rp 300 juta)."
Nantinya sejumlah artis dan model yang terlibat itu akan diperiksa polisi. Namun polisi masih harus memeriksa dulu telepon seluler milik ES dan TN demi mendapatkan nama-nama para artis dan model itu. Proses digital forensik yang dilakukan polisi ini diperkirakan memakan waktu tiga hari hingga seminggu.
"Dari situ akan dibongkar percakapan dari siapa saja, transaksi kepada siapa saja, dan apa saja yang dibicarakan untuk menjawab terhadap kebutuhan informasi publik," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa (8/1). "Dari situ akan terjawab. Kalau, misalnya, pengacara dari Vanessa yang mengatakan tidak terlibat, dari situ terbongkar semua. Semua akan terbongkar pembicaraan apa saja."
"Polisi sedang menyiapkan data-data otentik untuk mendukung pemanggilan," lanjut Barung. "Tunggu dululah, ini kan baru tiga hari, sedangkan yang mau kami bongkar jaringan besar."
(wk/riaw)
