Ini 10 Kuliner Indonesia yang Punya Nama Unik hingga 'Jorok', Jangan Ngeres!
Pinterest
Kuliner

Banyak kuliner Indonesia yang punya nama unik sampai bikin ngakak! Ketahui di sini, yuk.

WowKeren - Kuliner Indonesia memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Banyak hal yang sangat menarik dari kuliner Tanah Air. Mulai dari rasa, bentuk, nama dan masih banyak lagi.

Sebelumnya, WowKeren telah membahas kuliner Indonesia yang punya kembaran di luar negeri. Selain itu, ada juga kuliner yang memiliki rasa dan bentuk sama namun punya nama yang berbeda tiap daerah.

Kali ini, kami akan membahas kuliner khas Tanah Air yang punya nama unik. Tak hanya itu, beberapa juga memiliki nama yang "jorok", lho. Mau tahu apa saja? Intip di bawah ini!

(wk/nris)

1. Kue Cubit yang Menggemaskan


Kue Cubit yang Menggemaskan

Kuliner yang memiliki nama unik selanjutnya adalah kue cubit. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan jajanan satu ini, kan? Kue cubit sempat eksis banget di dunia kuliner dengan banyak varian rasa yang kekinian banget. Sebut saja rasa orea, ovomaltine, kitkat, keju, chocochip, nutella dan masih banyak lagi.

"Kue cubit merupakan jajanan asal Jakarta yang mulanya populer dikalangan anak sekolahan. Kue ini berbentuk kecil sekitar 4 cm dan dijajakan oleh pedagang kaki lima. Pembuatan kue cubit sendiri sangat sederhana, hanya berasal dari terigu, telut, dan susu kemudian ditambahkan topping sesuai selera. Jajanan satu ini diberi nama kue cubit karena penjual akan mencubit-cubit adonan yang telah matang menggunakan alat pencapit.

2. Tahu Gimbal khas Semarang


Tahu Gimbal khas Semarang

Warga Semarang pasti bangga banget dengan kuliner tahu gimbal, salah satu yang terkenal dari kota tersebut. Makanan ini memiliki bahan dasar tahu goreng dan bakwan udang. Kemudian ditambah dengan irisan kembang kol, lontong, telur, kubis dan disiram dengan saus kacang.

Nah, beralih soal nama. Kalian mungkin menyangka bahwa "gimbal" dalam nama kuliner ini berasal dari rambut. Tapi tebakan kalian salah. Gimbal merupakan sebutan untuk udang bagi orang Semarang. Udang atau gimbal akan dicampur dengan adonan bakwan sehingga menjadi bakwan udang. Masalah rasa enggak perlu khawatir, Semarang adalah surganya makanan enak!

3. Asal Usul Lontong Balap


Asal Usul Lontong Balap

Lontong balap merupakan salah satu makanan khas Surabaya yang dapat dikatakan melegenda. Kuliner satu ini juga sudah terkenal ke seluruh penjuru Indonesia. Selain itu, lontong balap juga menjadi kuliner wajib, jika kalian berkunjung ke Kota Pahlawan ini.

Diantara kalian pasti banyak yang penasaran kenapa kuliner ini diberi nama lontong balap. Menurut Sisno, pemilik usaha lontong balap Cak Pri di Surabaya, kakeknya mengatakan bahwa di Jalan Semarang, dulu banyak penjual lontong. Mereka berjualan di kawasan kebun binatang. Setiap pagi, mereka mengayuh sepeda untuk menjual lontongnya dengan kebut-kebutan untuk bisa sampai lebih dulu, Maka dari itu, kuliner ini disebut dengan lontong balap.

Sebenarnya banyak versi terkait asal-usul lontong balap. Kuliner satu ini terbilang cukup sederhana. Terbuat dari lontong, tauge, tahu dan lento (kacang yang dimasak dengan cara khusus) kemudian diberi kuah kaldu, lontong balap sukses menarik hati pecinta kuliner.

4. Sate Kere Alias Sate Miskin


Sate Kere Alias Sate Miskin

Kuliner dengan nama unik selanjutnya adalah sate kere. Sate satu ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Awal munculnya adalah karena saat orang Belanda mengonsumsi sate dengan bahan daging, pribumi mengolah tempe gembus untuk menjadi sate. Penampakannya mirip, lho. Tempe gembus juga ditusuk dan dibakar menyerupai sate pada umumnya.

Disebut sate kere karena pada zaman dahulu yang mengonsumsinya adalah orang miskin yang tidak bisa membeli daging. Namun saat ini, semua kalangan suka mengonsumsi sate kere. Kenikmatannya yang tidak kalah dari sate daging membuat sate kere jadi tersohor di Solo.

5. Rondo Royal, Makanan 'Janda' Khas Jepara


Rondo Royal, Makanan 'Janda' Khas Jepara

Apa kalian pernah mendengar rondo royal? Jajanan asal Jepara, Jawa Tengah ini juga cukup populer. Rondo royal terbuat dari tape yang digoreng menggunakan tepung beras. Biasanya banyak tukang gorengan yang menjual rondo royal pada sore hari sebagai teman minum kopi yang nikmat.

Asal usul nama rondo royal tidak diketahui pasti. Rondo sendiri dalam bahasa Jawa berarti janda, sedangkan royal artinya mewah. Sehingga nama kuliner ini bisa diartikan "janda mewah". Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa rondo diambil dari bahasa Jawa "rodo" atau "mondo' yang berarti hampir atau sedikit. Sehingga artinya menjadi "sedikit mewah".

6. Kue Dollar, Kue yang Mirip Uang Koin


Kue Dollar, Kue yang Mirip Uang Koin

Kue dollar merupakan salah satu jajanan khas dari Surabaya. Kue satu ini kerap menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang. Teksturnya renyah dan gurih karena terbuat dari tepung terigu, telur dan air. Adonan tersebut kemudian dituangkan dalam cetakan khusus yang berbentuk pipih. Jika melihat bentuknya, kalian pasti sudah tahu mengapa kue ini disebut kue dollar, kan?

7. Nasi Kentut dari Medan, Berani Coba?


Nasi Kentut dari Medan, Berani Coba?

Medan juga memiliki kuliner yang namanya unik banget, yakni nasi kentut. Nasi satu ini enggak punya bau busuk seperti yang kalian bayangkan. Diberi nama nasi kentut lantaran cara memasaknya menggunakan daun sembukan yang dikenal dengan tanaman kentut di daerah Sumatera. Perlu kalian tahu bahwa daun sembukan memiliki manfaat yang sangat besar, lho. Misalnya untuk mengobati sariawan, sakit lambung dan perut kembung

Nasi kentut biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti ayam goreng, ikan pepes, tempe dan tahu goreng. Selain itu, tak lupa sambal untuk melengkapi rasa kuliner satu ini. Jika mencium aroma nasi kentut, dijamin kalian bakal otomatis lapar.

8. Kue Tete dari Betawi


Kue Tete dari Betawi

Mendengar nama kue tete, sebagian orang pasti akan langsung tertawa. Kue satu ini berasal dari Betawi dan masih populer hingga saat ini. Sekilas kue tete mungkin mirip dengan serabi. Namun, perbedaannya terletak pada bagian pinggiran kue tete yang renyah.

Kue tete berbentuk pipih melebar dan bulat. Pada bagian tengahnya tampak menonjol dan lebih tebal dari pinggiran. Kue ini umumnya berwarna hijau terang. Perlu kalian tahu bahwa kue tete sebenarnya bernama kue ape. Tapi, orang-orang kerap menyebutnya kue tete karena memiliki bentuk yang unik.

9. Kue Tolpit Alias Kue Adrem


Kue Tolpit Alias Kue Adrem

Kue adrem merupakan salah satu jajanan khas Bantul, Yogyakarta. Uniknya, kue adrem sering disebut dengan kue tolpit. Nama tersebut merupakan singkatan dari alat kelamin pria kejepit. Nama sebutannya memang terdengar porno, namun jangan sampai ngeres, ya.

Kue tolpit terbuat dari tepung beras, kelapa parut dan gula merah. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur kemudian dicetak seperti bakso yang dipipihkan di atas daun pisang. Adonan yang dibentuk kemudian digoreng. Saat penggorengan, kue ini dijepit dengan bilah bambu sehingga bentuknya cukup unik.

10. Mie Penthil yang Kenyal


Mie Penthil yang Kenyal

Mendengar kata mie penthil kalian pasti langsung berpikiran macam-macam. Penthil berarti kecil atau belum matang. Disebut demikian karena ukurannya yang mini. Tapi beberapa juga mengartikan mie penthil yang bentuknya serupa pentil sepeda.

Mie Penthil terbuat dari tepung tapioka. Bahan dasar tersebut membuat teksturnya menjadi kenyal. Ukurannya memang lebih kecil dibandingkan dengan mie pada umumnya. Mie penthil sudah menjadi salah satu ikon kuliner di Bantul sejak dulu, lho. Tertarik mencoba?

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel