Menteri Pengembangan Usaha Malaysia, Redzuan Md Yusof, menyatakan bahwa seluruh teknologi mobil terbang tersebut berasal dari dalam negeri.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 28 Februari 2019 - 15:22 WIB
WowKeren - Bentuk transportasi memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Dengan perkembangan teknologi yang ada, alat transportasi berupa mobil terbang bukan lagi menjadi impian belaka.
Sejumlah perusahaan di benua Amerika dan Eropa pun tengah melakukan pengembangan untuk mewujudkan alat transportasi tersebut. Namun ternyata, Negeri Jiran baru-baru ini juga masuk daftar negara yang ikut mengembangkan mobil terbang.
Menteri Pengembangan Usaha Malaysia, Redzuan Md Yusof, menyatakan bahwa negaranya akan memiliki mobil terbang sebentar lagi. Tak hanya itu, seluruh pengembangan dan teknologi alat transportasi futuristik tersebut juga berasal dari dalam negeri.
"Kita sudah punya teknologinya," ujar Redzuan dilansir malaysiakini, Kamis (28/2). "Tinggal butuh waktu sedikit untuk implementasi."
Redzuan mengaku bahwa purwarupa alias prototype mobil terbang asal Malaysia siap dipamerkan tahun ini. Mobil terbang itu, menurut Redzuan, nantinya akan dilengkapi dengan fitur UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang memungkinkan mobil tersebut beroperasi tanpa awak.
"Orang Malaysia punya keterampilan di bidang itu (UAV)," terang Redzuan. "Kita mau memaksimalkannya, sebab kita ingin jadi negara produsen."
Meski mengaku akan menggunakan komponen lokal dalam produksi mobil terbang tersebut, Redzuan tak menampik pihaknya masih membutuhkan bantuan asing. Bantuan yang dimaksud terkait dengan pertukaran informasi tentang keselamatan penghuni kabin terbang.
Proyek mobil terbang ini terpisah dengan proyek mobil nasional Malaysia. Proyek tersebut kembali menjadi ambisi Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
"Malaysia memiliki keterampilan yang unggul dalam semua bidang ini," ujar Redzuan. "Kita perlu memanfaatkannya, karena intinya adalah kita ingin menjadi negara penghasil."
Diketahui, Malaysia pernah memiliki mobil nasionalnya sendiri, yakni Proton. Sayangnya, sejak saham Proton dibeli perusahaan asal Tiongkok, Geely, banyak yang menyatakan bahwa mobil berlambang harimau tersebut bukan lagi mobil nasional.
Di sisi lain, Indonesia tampaknya masih tertinggal di belakang Malaysia. Pasalnya, Tanah Air kini masih berkutat dengan regulasi yang pas tentang mobil ramah lingkungan.
(wk/Bert)