Moeldoko Soal Aksi KKB Tewaskan Prajurit TNI: Apa Benar Mereka Kelompok Kriminal?
Instagram/dr_moeldoko
Nasional

Sebab jika disebut kelompok kriminal maka tak ada bedanya dengan para kelompok kriminal yang ada di Tanah Abang

WowKeren - Sudah berselang beberapa pekan sejak terjadinya insiden penembakan para pekerja proyek Trans Papua di Nduga yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Belum lama ini, KKB kembali beraksi menyerang anggota TNI hingga menewaskan tiga personel prajurit.

Untuk menjaga moral para prajurit yang bertugas di sana, Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta pemerintah untuk menambah jumlah pasukan di Nduga. Sebab, Bamsoet menilai bahwa kekuatan KKB di Nduga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Terkait hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut angkat bicara. Ia menyoroti pemberian nama kelompok bersenjata yang ada di Papua kurang tepat. Sebab jika disebut demikian, maka artinya KKB ini tak berbeda jauh dengan kelompok kriminal yang ada di Tanah Abang.

"Kalau kelompok kriminal bersenjata, apa bedanya yang ada di Tanah Abang," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha KSP, Jumat (8/3). "Kan begitu. Ini yang perlu dipikirkan lag."

Dalam aksinya selama ini, KKB tak segan menghabisi nyawa para warga sipil dan juga anggota TNI. Oleh sebab itu, Moeldoko mempertanyakan apakah benar mereka adalah kelompok kriminal. "Pertanyaannya, benar nggak mereka kelompok kriminal?" tanya Moeldoko.


Menurut Moeldoko, akan lebih tepat jika para kelompok kriminal tersebut disebut sebagai kelompok separatis. Dengan begitu, status operasi yang akan dijalankan bisa ditingkatkan.

"Kalau saya mengatakan tegas saja kalau kelompok separatis ya kelompok separatis," tegas Moeldoko. "Sehingga status operasinya ditingkatkan."

Pemberian nama kelompok kriminal sangat tidak tepat mengingat TNI saja jadi santapan oleh para KKB tersebut. Dengan ditingkatkannya operasi penumpasan, maka tidak akan ada lagi pembatasan prajurit TNI yang diterjunkan ke lapangan.

"Karena kalau kelompok kriminal malah TNI jadi santapan mereka," jelas Moeldoko. "TNI melihat ini kekuatan, tapi 'wah nggak bisa gue (prajurit TNI) di depan, harus polisi', ini masalah prajurit (di lapangan)."

Diketahui, sebanyak 25 personel TNI tiba di Distrik Mugi untuk mengamankan jalur pergeseran pasukan. Namun, pasukan KKB tiba-tiba menyerang mereka dengan senjata campuran militer dan tradisional hingga menewaskan 3 orang prajurit.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait