Soal Ijtima Ulama Ketiga, Najwa Shihab: Kok Ada Lagu-Lagu Menangkan 02?
Instagram/najwashihab
Nasional

Dalam cuplikan video Front TV, tampak para hadirin Ijtima Ulama Ketiga berdiri dan menyanyikan yel-yel yang mengandung kata-kata 'Ayo Menangkan Nomor 02'.

WowKeren - Agenda Ijtima Ulama Ketiga yang digelar pada Rabu (1/5) kemarin kini tengah menjadi bahasan hangat. Agenda tersebut juga mendapat sorotan dari Najwa Shihab.

Dalam tayangan "Mata Najwa" edisi Rabu (1/5), Najwa menyoroti adanya yel-yel kemenangan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam Ijtima Ulama Ketiga. Hal ini tampak dalam video dari Front TV yang menayangkan para peserta berdiri dan menyanyikan yel-yel yang mengandung kata-kata "Ayo Menangkan Nomor 02".

"Jadi itu Ijtima Ulama atau Badan Pemenangan (BPN) ya?" tanya Najwa kepada Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) BPN Prabowo-Sandi, Eggi Sudjana, yang turut diundang dalam edisi tersebut. "Kok ada lagu-lagu menangkan 02?"

Diketahui, Eggi sebelumnya juga menghadiri Ijtima Ulama Ketiga yang digelar di Hotel Lor Inn Sentul, Bogor. Ia pun memberikan penjelasan mengenai agenda tersebut.

"Ini Ijtima Ulama, yang kemudian aspirasi Ijtima Ulama disampaikan ke BPN, mesti begini dan begitu," terang Eggi. "Poinnya apa? Tadi, diskualifikasi kepada Jokowi-Ma'ruf."

Najwa pun kembali bertanya apakah suara dalam Ijtima Ulama tersebut merupakan suara BPN. Eggi dengan tegas menyatakan bahwa itu tetap suara Ijtima Ulama.


"Yang di dalamnya ada BPN dan sebelumnya ada yel-yel?" tanya Najwa lebih lanjut. "Lho kan Ijtima Ulama mendukung Prabowo-Sandi," tukas Eggi.

Menurut Eggi, Ijtima Ulama menemukan bukti bahwa Jokowi-Ma'ruf telah melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019. Sehingga pencalonan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 dapat dicabut.

"Poin pentingnya tentang diskualifikasi tadi itu yang mau saya jelaskan. Pasal 463 ayat 4 kenapa? Karena ada disebutkan di situ jika paslon terbukti TSM, terstruktur, sistematis, dan massif, maka dapat dibatalkan pencalonannya," jelas Eggi. "Kita sudah ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum). DKPP harus periksa Bawaslu dan KPU."

Dalam kesempatan tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf juga sempat memberikan tanggapannya. Menurut Jurkamnas TKN, Guntur Romli, suara dalam agenda Ijtima Ulama Ketiga adalah suara BPN, bukannya Ulama.

"Ya kalau menurut saya seperti Mbak Nana tadi itu memang BPN, bukan ulama. Yang kebetulan waktu itu seragamnya yang beda," tutur Guntur. "Karena apa yang disuarakan suara BPN. Suara BPN ingin menang dengan cara yang tidak terhormat menurut saya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru