WowKeren - Najwa Shihab mendadak jadi sorotan hingga dibandingkan dengan Vadel Badjideh. Rupanya, TikToker Yolo Ine yang juga bestie Nikita Mirzani itu mempertanyakan keberadaan dari Najwa.

Yolo rupanya penasaran karena viral video konten yang membahas soal Najwa dan dikaitkan dengan peringatan Indonesia Darurat. Yolo lantas kepo karena Najwa seolah tak terlihat usai peringatan Indonesia Darurat itu memicu kehebohan.

"Ni baru lewat di FYP gue, mungkin agak telat, tapi baru lewat di FYP gua. Beneran ini gua bertanya-tanya, Mbak Nana kok gak pernah nongol sekarang, kemana die, masak seorang Najwa Shihab kalah sama Vadel, Vadel aja nongol, masak Mbak Najwa ngilang," seru Yolo.

Postingan Yolo ini menuai beragam reaksi. Sebagian juga memikirkan hal serupa dengan Yolo. Di sisi lain, netter membela Najwa dan mengingatkan Yolo agar tak merambah ke urusan politik.

"La sama hamba juga bertanya2x," seru netter. "Ilang gimana sih tiap hari update," ujar netter. "Kata gua si uda cukup kasus selebritis ajaa, gausa merembet ke politik," saran netter. "Gausah samain vadel sama Najwa sihab kk,jelas beda value beda topik beda jauh," ujar netter. "Jangan politik. Nana mah selalu ada, narasi ada, pelantikan dpr kmrn pun ada, santai ajah,,, udeh loli padel n perpelakoran ajah lanjutkan," ujar netter. "Darurat garuda biru itu awalnya dari user x, yang ngegerakin emg bukan dia. Pas udah rame baru dia ikutan. Kalo perihal politik yang carut marut masih rame kok sampe sekarang di x. Seengaknya di tl saya," seru netter.

Sementara itu, Instagram Najwa memang masih menyuarakan soal politik. Ia juga masih aktif berkegiatan. Terkait peringatan Indonesia Darurat, Najwa sempat berikan dukungan dan sampaikan pesan penting untuk masyarakat.

"Kalau kalian melihat poster berwarna biru dengan tulisan Peringatan Darurat, ini memang darurat. Disebut darurat karena baru sekarang putusan MK langsung direspons DPR dengan membuat Undang-undang yang dikebut hanya dalam 1 hari saja. Sekali lagi, 1 hari!" serunya pada Agustus lalu. "Teman-teman peringatan darurat ini perlu kita sebarkan. Pertama karena kita marah dan berhak untuk itu. Jika DPR dan Pemerintah mau merevisi tanpa berpatokan kepada putusan MK, ini rentan dianggap pembangkangan konstitusi. Dan saya cemas, pembangkangan konstitusi ini bisa berujung dengan pembangkangan sipil."