Rey Utami dan Pablo Benua dijadwalkan untuk memenuhi panggilan polisi pada Jumat (5/7) atas kasus vlog 'Ikan Asin'. Namun, keduanya kompak tak hadir dalam pemeriksaan.
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Jumat, 05 Juli 2019 - 15:16 WIB
WowKeren - Rey Utami dan Pablo Benua dijadwalkan untuk memenuhi panggilan polisi pada Jumat (5/7) atas kasus vlog "Ikan Asin". Namun, keduanya kompak tak hadir dalam pemeriksaan sebagai saksi tersebut.
Farhat Abbas pun mewakili datang sebagai kuasa hukum dari pasangan suami istri itu. Ia mengatakan jika kliennya berhalangan hadir. "Iya jadi Pablo dan Rey tidak bisa hadir dalam panggilan kali ini," ujar Farhat saat dijumpai WowKeren di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
Menurut Farhat, ketidak hadiran Rey dan Pablo tersebut dikarenakan mereka baru mendapat surat panggilan semalam dan memiliki pekerjaan yang tak bisa ditinggal begitu saja. Apalagi, Farhat juga ada urusan keluar kota.
"Baru dapat surat panggilan semalam. Jadinya mereka tidak bisa datang karena ada kerjaan." tutur Farhat. "Hari Senin, Selasa itu saya sudah ada di luar kota juga. Sedangkan dua itu suami istri, panggilannya dalam waktu yang bersamaan dan kita dampingi."
Farhat mengabarkan jika kliennya baru bisa hadir pada Rabu depan. Keduanya akan bersaksi terkait kasus video dugaan penghinaan Fairuz A. Rafiq oleh sang mantan suami Galih.
"Rencananya Rabu minggu depan baru diperiksa," kata Farhat. "Tunggu saja minggu depan."
Farhat juga membantah jika ketidakhadiran Rey dan Pablo karena enggan bertemu dengan Galih Ginanjar yang juga diperiksa pada hari yang sama. Ia pun memastikan bahwa kliennya akan memberikan kesaksian sebagai pemilik akun YouTube.
"Enggak (bukan karena males sama Galih). Bahkan saya denger Galih harusnya diperiksa hari ini, tapi mundur dari lawyernya jadi Senin, tapi (bla bla gak krungu)," kata Farhat. "Ya akan hadir, baru pemanggilan sebagai saksi. Jadi kita akan memberikan keterangan. Ya pasti ditanya pemilik akun, motifnya, dan lain sebagainya. Itu sudah biasa."
(wk/anni)
