Jerinx SID dikenal terang-terangan menyuarakan pendapat, apalagi mengenai isu di tanah kelahirannya, Bali. Namun, komentarnya kali ini dianggap terlalu menyudutkan salah satu agama.
- Neressa Prahastiwi
- Selasa, 09 Juli 2019 - 14:59 WIB
WowKeren - Jerinx SID dikenal sebagai musisi yang aktif menyuarakan kritik terhadap isu-isu di tanah kelahirannya, Bali, salah satunya mengenai wacana wisata halal. Melalui akun Instagram pribadinya, Jerinx mengaku tak setuju dan menganggap usulan ini tidak relevan apabila dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Netijing: Lo tau gak Korea, Jepang, Thailand udah nerapin Wisata Halal? Riset dong, jangan semua ditolak! Saya: Negara yg anda sebut di atas tidak memperlakukan wisata halal di semua provinsinya," tulis Jerinx pada Senin (8/7). "Bali tak perlu mengobral harga diri & budaya demi seonggok bangkai turisme. Leluhur kami mengajari harga diri. Jika anda tidak suka Bali apa adanya, jangan paksa Bali menyukai anda."
Selain di Instagram, Jerinx juga mengungkapkan pendapatnya melalui Twitter. Mengenai masalah ini, Jerinx kembali mengungkit tragedi bom Bali pada 2002 silam. Cuitan Jerinx tersebut ramai dibahas di akun gosip @tantee_rempoong_official.
"Bali dari dulu ramah Muslim. What the fuck is wrong with you people? Bali dibom dua kali oleh orang2 yg ngaku Muslim. Ratusan nyawa, ribuan usaha, jutaan pekerjaan, hilang," tulis Jerinx di Twitter. "Sampai sekarang pernah ada Muslim dibunuh krn agama di Bali? Kalau mau perang, ayo perang aja sekalian."
Namun, cuitan Jerinx yang terang-terangan menyebut "Muslim" membuat warganet geram. Beberapa warganet menyebut cuitan Jerinx sebagai ujaran kebencian dan dapat ditindak oleh pihak berwajib karena dinilai dapat meresahkan publik.
"Laporin ni orang, pengujar kebencian..bawa2 agama lagi..." komentar akun @p***ovedgirlstuff13. "Yang kaya gini ini bisa dipenjarain aja ga sih? penebar kebencian, pemecah belah bangsa," tulis akun @a***afikri28. "@divisihumaspolri ini termasuk hate speech ga ya pak? Di tindak dong," sahut akun @l***z90_.
(wk/nere)
