Terkontaminasi Asbes, Bedak Johnson & Johnson Ditarik dari Pasaran
Nasional

Langkah Johnson & Johnson untuk menarik kembali produk mereka dilakukan untuk menindaklanjuti ribuan tuntutan hukum dari konsumen yang merasa dirugikan oleh bedak yang mereka produksi.

WowKeren - Johnson & Johnson, salah satu perusahaan terkemuka yang memproduksi produk untuk bayi memutuskan untuk menarik kembali produk bedak mereka. Hal tersebut sebagai langkah lanjut untuk menyikapi tuntutan konsumen yang merasa dirugikan.

Dilansir dari Fox News, penarikan yang dilakukan pada Jumat (18/10) tersebut memang didasarkan karena adanya tuntutan dari konsumen usai otoritas makanan dan kosmetik (FDA) Amerika Serikat (AS) menemukan asbes dalam bedak bayi itu. Juru bicara Johnson & Johnson Ernie Knewitz mengatakan bahwa hal semacam itu pertama dilakukan sejak 40 tahun perusahaan memproduksi produk mereka.

Ernie menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan banyak pengujian namun tidak ada yang menunjukan bahwa bedak yang mereka produksi terkontaminasi asbes. Tak hanya itu ia juga memastikan bahwa perusahaan telah melakukan standar pengecekan yang tinggi.


"Ribuan pengujian yang telah kami lakukan selama 40 tahun terakhir menunjukkan bahwa para konsumen kami tidak terkontaminasi asbes," kata Ernie dilansir dari Fox News, Sabtu (19/10). "Produk kami dibuat dari bahan yang telah melewati pemeriksaan dengan standar tinggi. Terlebih, pengecekan produk kami juga diuji dan telah diakui oleh laboratorium independen, universitas dan otoritas kesehatan global."

Sebelumnya, ribuan konsumen Johnson & Johnson menuntut perusahaan tersebut karena mereka merasa dirugikan akibat kandungan asbes pada bedak mereka. Diketahui, asbes bisa memicu penyakit kanker salah satunya kanker ovarium.

Sementara itu, langkah Johnson & Johnson yang telah menarik kembali produk mereka dinilai justru akan menyulitkan perusahaan tersebut di pengadilan nanti. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Seorang profesor bisnis di University of Michigan, Erik Gordon. "Diperkirakan perusahaan bisa membutuhkan lebih banyak biaya untuk menyelesaikannya," kata Gordon.

Berdasarkan kajian Oregon State University, jika kandungan asbes yang ada di udara terhirup atau tertelan ke dalam tubuh maka bisa mengendap di paru-paru maupun saluran pencernaan. Tubuh tidak mampu menghancurkannya sehingga kandungan asbes berpotensi memicu masalah kesehatan serius seperti kanker paru-paru dan asbetosis.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru