Najwa Shihab Soroti Niat NasDem Jadi Oposisi Walau Dapat 3 Kursi Menteri, Begini Kata Ketua DPP Irma
Nasional

Ketum NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi oposisi pemerintah. Namun belakangan niat itu dipertanyakan lantaran 3 kadernya telah mendapatkan kursi menteri.

WowKeren - Diketahui Presiden Joko Widodo telah melantik para menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10) kemarin. Menanggapinya, program televisi "Mata Najwa" pun langsung menghadirkan narasumber untuk membahas hal tersebut.

Salah satu yang dihadirkan adalah Ketua DPP Partai Nasional Demokrat, Irma Suryani Chaniago. Tentu hal ini tak lepas dari pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu. Yakni soal rencana NasDem untuk menjadi oposisi pemerintah.

Pernyataan itu pun kembali diperjelas oleh Irma. Menurutnya, NasDem akan tetap menjadi oposisi bila tak ada partai politik yang bersedia mengkritik keras pemerintah.

Menurutnya, anggota DPR RI kebanyakan masih mengusung agenda parpol masing-masing. Setiap fraksi masih mengutamakan kepentingan parpol dan bukannya rakyat. Oleh karena itu, Irma dan NasDem merasa mekanisme check and balance tak bisa dipercayakan pada DPR.

"Faktanya anggota-anggota DPR itu masih menjadi kepanjangan tangan partai politik, belum menjadi kepanjangan tangan rakyat. Jadi instruksinya masih instruksi fraksi," ujar Irma yang juga merupakan salah seorang wakil rakyat di Senayan. "Oleh karena itu saya masih mengatakan, kalau mengandalkan kawan-kawan di Parlemen, saya yakin check and balance itu nggak jalan."

Menurutnya, peristiwa penolakan besar-besaran terhadap RUU KPK merupakan salah satu contoh kegagalan mekanisme check and balance oleh Parlemen. Pasalnya seluruh partai berkumpul di satu kubu dengan pemerintah.


Oleh karena itulah pihaknya bersikeras akan tetap menjadi oposisi. Hal ini dilakukan demi menjaga presiden dan jalannya pemerintahan.

"Itu yang NasDem khawatirkan. Kalau tidak ada lagi partai yang melakukan check and balance kepada pemerintah, maka kemudian yang timbul adalah parlemen jalanan itu akan berbahaya pada pemerintah pada presiden," katanya, dilansir Tribun Wow. "Dan NasDem enggak mau ada yang mengganggu presiden, makanya NasDem mengatakan harus tetap ada check and balance."

Najwa Shihab selaku pembawa acara pun menyoroti "ngototnya" niat NasDem untuk menjadi oposisi. Padahal, seperti diketahui, tiga dari 34 kursi menteri telah diberikan kepada NasDem.

"Dan pernyataan Ketua Umum NasDem, Pak Surya Paloh, bilang kalau tidak ada yang oposisi, akan mau jadi oposisi. Tapi itu pernyataan sebelum kabinet dilantik," ujar Najwa. "Berubahkah itu atau masih terpikir untuk jadi oposisi?"

Irma pun menegaskan bahwa ucapan Paloh tidak salah dan tidak akan berubah. Namun demikian, secara tersirat, Irma mengaku NasDem tak akan "beralih kubu" dalam waktu dekat. Pasalnya saat ini NasDem memilih untuk memercayai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mantap menjadi oposisi.

"Sampai hari ini ketua umum kami berkata itu jelas sekali, Nana. Kalau sudah tidak ada lagi yang mau jadi oposisi, maka kami akan menjadi oposisi," pungkas Irma. "Kalau sudah tidak ada lagi. Tapi kan sudah ada PKS."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait