Jubir Prabowo Bicara Filosofi: Jika Ingin Damai Maka Bersiaplah Perang
Nasional

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan bahwa pernyataan Prabowo bukan berarti bahwa Indonesia akan melawan negara lain, namun ia berbicara kemungkinan perang.

WowKeren - Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, ikut buka suara menjelaskan maksud pernyataan Prabowo. Sebelumnya, Prabowo berbicara soal perang di hadapan Komisi I DPR.

Dahnil meluruskan bahwa pernyataan Prabowo bukan berarti bahwa Indonesia akan melawan negara lain. Meski demikian, Indonesia harus siap dengan segala kemungkinan. Ia pun berbicara mengenai filosofi perang.

"Filosofinya adalah vis pacem, para bellum," kata Dahnil mengutip adagium Latin, Selasa (12/11). "Bila ingin perdamaian maka bersiaplah untuk perang."

Segala kemungkinan pasti ada, begitu pula kemungkinan perang di masa yang akan datang. Namun yang jelas, setiap umat manusia yang berakal sehat pastinya ingin agar dunia tetap dalam perdamaian. Karena kemungkinan pasti ada, oleh sebab itu penting bagi suatu negara untuk memiliki pertahanan. "Dari mana kita tahu tidak akan ada perang? Setiap negara harus punya sistem pertahanan," ujar Dahnil.

Sebelumnya, Prabowo sempat berbicara mengenai Pertahanan Rakyat Semesta. Pertahanan suatu negara terdiri dari tiga komponen. Komponen pertama yakni TNI.


Lalu, ada komponen cadangan yang berasal dari sumber daya nasional namun sudah terlatih secara militer. Ketiga, komponen pendukung yakni komponen sumber daya nasional lain yang siap digunakan pada saat-saat dibutuhkan.

Dalam memberikan penjelasan di hadapan Komisi I DPR, Prabowo menyebut bahwa jika Indonesia harus terlibat perang, konsep Pertahanan Rakyat Semesta harus dilaksanakan. Hal itu mengingat teknologi yang dimiliki Indonesia belum semaju negara lain.

"Kalau terpaksa kita terlibat dalam perang, perang yang akan kita laksanakan adalah Perang Rakyat Semesta," kata Prabowo di Senayan, Senin (11/11). "The Concept of The Total Peoples War."

Prabowo juga menyebut akan menggandeng kementerian lain untuk membentuk komponen pertahanan. Ia menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Pertahanan militer fisik itu dari komponen utama, cadangan dan pendukung," kata Prabowo. "Utama adalah TNI harus siap menghadapi, komponen nonmiliter ada unsur lain, ada peran kementerian di luar bidang pertahanan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru