Kasus Prostitusi/Pelecehan Seksual Belum Selesai, Park Yoochun Terancam Dipenjara
Selebriti

Persidangan Park Yoochun akan berlangsung di Pengadilan Distrik Uijeongbu pada 22 April. Persidangan ini dapat memutuskan apakah ia melanggar kewajiban untuk menentukan propertinya.

WowKeren - Park Yoochun atau yang sebelumnya dikenal sebagai Micky Yoochun dilaporkan dijadwalkan untuk persidangan putusan penahanan karena tak membayar ganti rugi kepada wanita kedua yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual (selanjutnya disebut sebagai "A"). Menurut sebuah laporan Ilyo Newspaper pada Kamis (26/3), persidangan Park Yoochun akan berlangsung di Pengadilan Distrik Uijeongbu pada 22 April.

Pada 2016, "A" adalah wanita kedua yang menuduh Park Yoochun melakukan pelecehan seksual di sebuah tempat hiburan dewasa. Pada saat itu, Park Yoochun mengajukan pengaduan pidana terhadapnya atas tuduhan pencemaran nama baik dan pernyataan palsu. "A" menerima putusan tidak bersalah dalam persidangan pertama dan kedua, dan Mahkamah Agung menolak permintaan penuntut untuk banding, memperkuat keputusan yang tidak bersalah. Setelah dituduh melakukan pelecehan seksual oleh empat wanita, Park Yoochun juga dinyatakan tidak bersalah dalam keempat tuduhan.

"A" mengajukan pengaduan pidana terhadap Park YooChun pada tahun 2018 untuk kompensasi 100 juta won (sekitar Rp 1,3 miliar) dan juga meminta agar sebuah officetel yang dimiliki oleh Park Yoochun di kawasan Samseong disita. Pengacaranya menyatakan bahwa dia mengajukan ganti rugi karena Park Yoochun tidak tampak meminta maaf atas kesalahannya.

Pengadilan memerintahkan Park Yoochun dan "A" untuk menyelesaikan gugatan ganti rugi melalui mediasi wajib. Menurut laporan Ilyo Newspaper, Park Yoochun tidak pernah satu kali pun menanggapi sengketa hukum yang berlangsung sekitar 10 bulan.


Juli lalu, Pusat Mediasi Pengadilan Seoul membuat keputusan mediasi wajib bahwa Park Yoochun harus membayar "A" 50 juta won (sekitar Rp 663 juta) sebagai ganti rugi. Jumlah itu dipadatkan pada bulan September karena Park Yoochun tidak keberatan dalam batas waktu.

Park Yoochun terus tidak menanggapi, dan officetel yang disita sementara itu dilelang karena pajak yang belum dibayar. Pada Desember, "A" mengajukan permintaan untuk spesifikasi properti Park Yoochun untuk mengumpulkan ganti rugi dan bunga yang telah bertambah karena dia tidak membayarnya. Karena dia juga tidak menanggapi hal ini, persidangan terkait penahanan telah direncanakan. Dilaporkan persidangan dapat memutuskan apakah Park Yoochun melanggar kewajiban untuk menentukan propertinya.

Pasal 68 (Kurungan Debitur dan Ketentuan Sanksi yang Diperintahkan Pengadilan) dari UU Eksekusi Sipil menyatakan: "Apabila debitur telah melakukan tindakan berikut, tanpa alasan yang jelas, pengadilan akan menghukumnya dengan kurungan yang diperintahkan pengadilan untuk tidak lebih dari 20 hari, berdasarkan keputusannya: 1. Tidak muncul pada tanggal spesifikasi; 2. Penolakan untuk mengirimkan katalog properti; 3. Penolakan untuk bersumpah."

Setelah menerima hukuman percobaan tahun lalu karena membeli dan menggunakan narkoba, Park Yoochun baru-baru ini memulai akun media sosial resmi dan mengumumkan perilisan photobook. Perwakilannya membantah bahwa dia berencana kembali ke industri hiburan.

(wk/dewi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait