3 Pasien Corona Kritis di Amerika Sembuh Usai Terima Darah dari Penyintas
Reuters/Flavio Lo Scalzo
Dunia

Amerika yang saat ini memiliki jumlah kasus Covid-19 melebihi Tiongkok sedang melakukan penelitian dengan plasma darah penyintas untuk diberikan kepada pasien kritis.

WowKeren - Kabar menggembirakan dicuitkan oleh Kepala Petugas Mutu dan Penyakit Menular Universitas Maryland UCH, Faheem Younus, yang bergelar sebagai doktor profesional. Pada Kamis (2/4) waktu Indonesia, Faheem mengabarkan bahwa 5 pasien Covid-19 telah melewati masa kritisnya setelah mendapatkan plasma darah kaya antibodi dari pasien yang pulih dari virus tersebut.

Lebih detail, Faheem menjelaskan bahwa 3 pasien telah diperbolehkan pulang dan 2 lainnya dalam kondisi stabil. Salah satu pasien yang sembuh lantas berniat menyumbangkan plasma darahnya untuk penderita Covid-19.

"Berita pengobatan! 5 pasien COVID yang sakit kritis (menggunakan ventilator) menerima plasma kaya antibodi dari 5 pasien lain yang telah pulih dari COVID," tulis Faheem dalam bahas Inggris. "Hasil: 3 diperbolehkan pulang; 2 dalam kondisi stabil! Sekarang 1 pasien saya yang baru sembuh ingin menyumbangkan plasma nya!."


3 Pasien Corona Kritis di Amerika Sembuh Usai Terima Darah dari Penyintas

Twitter

Para dokter di New York memang sedang menguji darah dari pasien penyintas Covid-19. Dokter percaya bahwa darah pasien yang pulih dapat menjadi antibodi yang mampu melawan virus. Selama beberapa dekade, bagian darah yang mengandung antibodi yakni plasma telah digunakan untuk mengobati penyakit menular seperti Ebola dan Influenza.

"Secara ilmiah, agak sulit untuk mengetahui betapa berharganya plasma pada penyakit apapun sampai Anda mencobanya sendiri," ujar Dr. David L. Reich dari Rumah Sakit Mount Sinai dilansir Liputan6. "Idenya yaitu agar ampuh pada pasien yang tepat pada waktu yang tepat, tapi ini masih eksperimental."

Metode ini rupanya juga diputuskan atas dasar laporan dari Tiongkok, meski laporan tersebut tidak didasarkan pada studi terkontrol atau data definitif. Sementara itu, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 melebihi Tiongkok dan negara lainnya sejak 26 Maret 2020 lalu.

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru