Glenn Fredly sempat mengundang sang ayah, Hengky David, ke rumahnya. Tiga hari sebelum meninggal, Glenn sempat mengajukan permintaan yang tak biasa pada Hengky seolah hendak berpamitan.
- Ria Susilo Wardhani
- Jumat, 10 April 2020 - 11:57 WIB
WowKeren - Ayah Glenn Fredly, Hengky David Latuihamallo, sempat mengungkap reaksi kaget dan syok saat putranya wafat pada 8 April. Hengky mengira selama ini Glenn tak punya riwayat penyakit berbahaya.
Namun tiga hari sebelum meninggal, Glenn rupanya sempat meminta bertemu dengan Hengky. Ia mengundang Hengky ke rumah dan mengajukan permintaan yang tak biasa.
Hengky mengenang saat-saat terakhir bersama Glenn. Ketika itu, Glenn meminta ayahnya menyanyikan lagu religius berkali-kali.
"Hari Minggu Glenn undang saya ke rumahnya dia. Dia main piano saya suruh nyanyi, nyanyi the Lord Prayer sampe 20 kali ulang, dia main piano," ujar Hengky. Diakui Hengky, ia tak tahu kalau permintaan itu akan jadi momen terakhir dirinya dan Glenn. Kini Hengky hanya bisa pasrah mengikhlaskan Glenn sebagai bagian dari kehendak Tuhan."
"Saya nggak miliki firasat," seru Hengky seusai memakamkan Glenn di TPU Tanah Kusir Jakarta, Kamis, 9 April. "Saya tidak dikasih firasat apa-apa mengenai meninggalnya Glenn. Tapi saya pikir apa yang Tuhan buat itu baik."
Sementara itu, Glenn sempat meninggalkan pesan terakhir pada sang adik, Uci. Glenn berharap agar keluarganya selalu kompak.
Diakui Uci, Glenn adalah figur kakak yang low profile dan perhatian pada keluarga. Tak cuma itu, Glenn juga dikenal sebagai sosok yang religius dan menghormati keberagaman agama.
Sempat mengaku cinta Islam, Glenn juga punya sifat mulia. Ia ikut merayakan bulan puasa dan membantu membangunkan orang-orang saat sahur.
"Kalau ditanya mencintai Islam ya. Saya mencintai Islam yang toleran, yang menerima keberagaman. Islam yang memberi, melindugi dan mengayomi," kata Glenn. "Kalau di Maluku, Islam itu disebut sebagai kakak dari Nasrani."
"Saya ikut bangunin orang sahur, saya ikutan teman-teman saya, ikut sahur. Buat saya itu kebahagiaan. Saya menyambutnya sama seperti saudara-saudara umat muslim lainnya. Yang saya ingat tentang Ramadhan itu soal kebahagiaan berbagi," serunya.
(wk/riaw)
