AS Sebut Tiongkok dan Rusia Ambil Keuntungan dari Pandemi Corona
Dunia

Menhan AS, Mark Esper, bicara soal Rusia dan Tiongkok yang menghadirkan risiko keamanan dengan mengirimkan bantuan ke negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat pandemi.

WowKeren - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper, mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia mengambil keuntungan dari pandemi virus corona (COVID-19). Dalam pernyataannya, Esper menuding kedua negara memajukan kepentingannya di Eropa.

Komentar tersebut muncul saat Esper diwawancara harian Italia, La Stampa, pada Senin (4/5) seperti dilaporkan Anadolu Agency. Ketika ditanya apakah Rusia dan Tiongkok menghadirkan risiko keamanan dengan mengirimkan bantuan ke negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Esper langsung megemukakan pendapatnya.

"Kami tetap waspada bahwa beberapa mungkin berusaha menggunakan pandemi dan menghasilkan tantangan ekonomi yang kita semua hadapi sebagai pembukaan untuk berinvestasi dalam industri serta infrastruktur penting, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keamanan jangka panjang," kata Esper.

Lebih lanjut, Menhan AS itu mengungkapkan selama pertemuan virtual menteri pertahanan negara anggota NATO pekan lalu, ditegaskan bahwa musuh potensial hampir pasti mencari cara mengeksploitasi situasi saat ini guna memajukan kepentingan mereka. Menyulut perpecahan di internal NATO dan di Eropa.

"Bersama dengan Sekutu NATO kami, kami akan mengambil langkah yang berarti untuk memastikan krisis kesehatan tidak berubah menjadi krisis keamanan," kata Esper.


Pada kesempatan itu Esper menegaskan kembali seruannya agar Rusia dan Tiongkok menjadi transparan dalam memberikan informasi selama pandemi. Seperti yang diketahui, selama ini AS menuding Tiongkok telah menutup-nutupi informasi mengenai wabah COVID-19.

Tak hanya itu, Washington pun mencurigai bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim terdapat sejumlah bukti yang mengarah pada hal tersebut. "Ada sejumlah besar bukti bahwa (virus) ini berasal dari laboratorium di Wuhan," kata Pompeo.

Sebagai informasi tambahan, sejumlah negara di dunia memang beramai-ramai menuding Tiongkok tidak transparan soal data virus corona. Amerika Serikat (AS) adalah pihak pertama yang secara terbuka menyampaikan kecurigaan dan dugaannya bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology (WIV). Oleh sebab itu, Washington menyerukan penyelidikan independen untuk menguak asal-usul virus dan cara penyebarannya.

Akan tetapi, Tiongkok dengan tegas membantah semua tudingan tersebut. "Tiongkok menentang pembuatan dan penyebaran disinformasi oleh siapa pun dan organisasi apa pun. Tiongkok adalah korban disinformasi, bukan penggagas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, seperti dikutip dari CNBC.

Geng Shuang juga menegaskan tak ada bukti konklusif bahwa virus corona berasal dari Tiongkok. Dia memperingatkan, manuver politik di balik seruan untuk melakukan penyelidikan independen terhadap asal-usul virus tidak akan berhasil. Geng Shuang juga mengatakan bahwa negaranya telah memberikan informasi yang tepat waktu kepada dunia dan aktif bekerja sama dengan yang lain.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru