Inggris Mulai Uji Coba Obat Malaria yang Diklaim Trump Mampu Cegah Corona
AP
Dunia

Para pekerja kesehatan Inggris dilaporkan mulai mengambil bagian dalam uji coba internasional untuk membuktikan apakah obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine berfungsi mencegah COVID-19.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengaku rutin meminum obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine (HCQ) sebagai perlindungan melawan virus corona (COVID-19). Hal ini dilakukan Trump meski badan obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA), memperingatkan risiko pengunaan obat tersebut terkait masalah jantung yang serius. Kendati demikian, rupanya pemerintah Inggris justru tertarik untuk melakukan uji coba pada obat malaria tersebut.

Para pekerja kesehatan Inggris dilaporkan mulai mengambil bagian dalam uji coba internasional untuk membuktikan apakah obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine berfungsi mencegah COVID-19. Penelitian bernama COPCOV itu akan melibatkan lebih dari 40 ribu tenaga medis yang bertugas di garda depan penanganan wabah yang berkontak dekat dengan pasien COVID-19, seperti di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Uji coba yang dipimpin Universitas Oxford itu dilakukan dengan bantuan dari Unit Penelitian Obat-obatan Tropis Mahidol Oxford (MORU) di Bangkok itu akan terbuka bagi peserta dari Inggris mulai Kamis, dan dijalankan beberapa rumah sakit di Brighton dan Oxford.

"Kami sungguh tidak tahu apakah chloroquine atau hydroxychloroquine bisa bermanfaat atau justru berbahaya untuk melawan COVID-19," kata salah satu ketua tim penelitian, Profesor Nicholas White dari Universitas Oxford, seperti dikutip dari Republika pada Jumat (22/5).


"Cara terbaik untuk mengetahui apakah obat itu efektif mencegah COVID-19 adalah dengan melakukan uji coba secara acak," lanjutnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Nick Cammack, pemimpin percepatan pengobatan COVID-19 di lembaga riset Wellcome Trust. "Jika, dan hanya jika, obat-obatan itu efektif, maka bisa ditingkatkan (produksinya) dan disalurkan ke seluruh dunia secepatnya," kata Cammack.

Di Inggris, negara Eropa lain dan Afrika, para peserta akan diminta mengonsumsi hydroxychloroquine atau plasebo selama tiga bulan. Sementara, peserta di Asia akan mendapat chloroquine atau plasebo.

Sejumlah 25 lokasi uji coba rencananya akan dibuka di Inggris hingga akhir Juni, menurut keterangan MORU, dengan rencana pendirian lokasi berikutnya di Thailand dan negara Asia Tenggara lain, Italia, Portugal, Afrika, dan Amerika Selatan. Hasil uji coba tersebut diharapkan bisa diketahui akhir tahun ini.

Di sisi lain, permintaan pasar untuk obat chloroquine dan hydroxychloroquine melonjak setelah Presiden AS Donald Trump mempromosikan penggunaan obat itu pada awal April, kendati sejumlah ahli justru tidak menyarankan demikian.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru