Thailand Bakal Uji Coba Vaksin Corona Pada Manusia Usai Diujikan pada Kera
AP
Dunia

Jika percobaan pada kera-kera itu berhasil, tim peneliti Thailand akan menggunakan antibodi terbaik dari mereka. Tujuannya adalah menghasilkan dosis vaksin untuk percobaan manusia.

WowKeren - Tim peneliti vaksin virus corona (COVID-19) di Thailand menjadwalkan melakukan uji vaksin potensial pada manusia di bulan Agustus mendatang. Saat ini vaksin tersebut sedang diujikan pada kera.

"Kami menyuntikkan vaksin ke 13 kera ekor panjang pada Sabtu (23/5). Pengujian hewan akan memakan waktu tiga bulan dan hasilnya diharapkan pada akhir Agustus," kata Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Vaksin Universitas Chulalongkorn, Dr. Kiat Rakrungtham, yang merupakan bagian dari tim peneliti vaksin COVID-19 di Thailand.

Rakrungtham mengatakan, jika percobaan pada kera-kera itu berhasil, tim akan menggunakan antibodi terbaik dari mereka. Tujuannya adalah menghasilkan dosis vaksin untuk percobaan manusia. "Kami sedang mencari relawan untuk direkrut dan masing-masing akan menerima dua kali suntikan," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan sebuah pabrik di Kanada akan dikontrak untuk memproduksi vaksin yang diperuntukkan bagi uji coba manusia. Sebelum vaksin diberikan kepada semua partisipan, ia akan terlebih dahulu diuji pada 30 hingga 50 sukarelawan untuk menentukan keamanannya.


"Jika lolos, vaksin akan diberikan kepada lebih dari 250 orang untuk menguji kemampuannya mengaktifkan sistem kekebalan. Setelah itu, vaksin akan diberikan kepada sukarelawan yang tersisa untuk menguji kemanjurannya dalam mencegah COVID-19," paparnya.

Uji coba ini dilakukan oleh Pusat Penelitian Primata Nasional Thailand. Lembaga itu bekerja dengan Universitas Pennsylvania AS, dan menggunakan teknologi berbasis mRNA, material genetika baru yang belum pernah digunakan.

Proses itu dilakukan dengan cara menyuntikkan urutan pendek material genetika ke tubuh, tujuannya memicu respons imun dengan memproduksi protein untuk melawan patogen. Cara itu sudah digunakan raksasa farmasi Pfizer dan Moderna, yang mengklaim mendapatkan hasil awal bagus saat digelar uji klinis pekan lalu.

Tujuan penelitian ini adalah agar mereka mampu menemukan vaksin yang potensial dengan biaya yang lebih murah dibandingkan buatan Eropa. "Impian kami adalah bisa bagaimana mereka yang berpendapatan menengah dan rendah tidak harus bergantung pada pembelit untuk menyelamatkan nyawa," imbuh Dr. Rakrungtham.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru