Sudah Bermutasi, Varian Baru Virus Corona Menyebar Enam Kali Lebih Cepat
Health

Virus hasil mutasi yang diberi nama D614G ini menular di antara manusia hingga tiga sampai enam kali lebih cepat dibanding virus asli yang muncul pertama di Wuhan, Tiongkok.

WowKeren - Varian baru virus corona (COVID-19) yang saat ini telah bermutasi dan mendominasi kasus di seluruh dunia, disebut memiliki kapasitas penularan jauh lebih cepat dibanding virus asli yang muncul pertama di Wuhan, Tiongkok. Hal ini disampaikan berdasarkan penelitian di laboratorium yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Cell.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa virus hasil mutasi yang diberi nama D614G ini lebih cepat menular di antara manusia. Eksperimen di laboratorium menunjukkan, varian baru itu punya kemampuan tiga hingga enam kali lipat untuk menginfeksi sel manusia dibanding varian Wuhan.

"Menurut saya, data tersebut menunjukkan adanya satu mutasi tunggal yang membuat virus mampu melakukan replikasi lebih baik dan mungkin juga punya muatan virus tinggi," ujar Anthony Fauci, pakar penyakit infeksi kenamaan dari Amerika Serikat, menanggapi hasil riset tersebut dalam Journal of the American Medical Association.

"Kami tidak memiliki koneksi, apakah individu (yang terinfeksi) akan lebih buruk karena hal ini atau tidak. Kelihatanya, virus melakukan replikasi lebih baik dan lebih mudah menular, tapi semua ini masih dalam tahapan untuk dikonformasi," papar Fauci lebih lanjut.


Para peneliti dari Los Alamos National Laboratory di New Mexico dan Duke University di North Carolina, AS, melakukan kerja sama dengan grup riset genomik COVID-19 di University of Sheffield's di Inggris dalam melakukan riset laboratorium tersebut.

"Varian terbaru dari virus corona yang diberi nama D614G melakukan perubahan kecil tapi signifikan pada protein yang mencuat dari permukaan virus yang digunakan untuk menyerang dan menginfeksi sel manusia," demikian temuan para ilmuwan.

Tim peneliti kemudian melakukan eksperimen tambahan, dengan menganalisis data dari 999 pasien yang terinfeksi COVID-19 di rumah sakit di Inggris. Para pakar mengamati bahwa varian baru itu memiliki lebih banyak partikel virus di dalamnya, tapi tidak punya efek bagi gawatnya penyakit pada pasien yang diteliti.

"Kami tidak memperkirakan bahwa D614G akan mengubah tindakan langkah kontrol kami, atau memperburuk infeksi pada individu. Hasil riset lebih banyak mengungkap sisi sains, di mana dilakukan temuan baru dengan potensi menyentuh jutaan warga," ujar pakar virologi Inggris.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru