Hagia Sophia Kembali Difungsikan Jadi Masjid, Paus Fransiskus Kecewa
Getty Images
Dunia

Komentar Paus Fransiskus ini menyusul beberapa pemimpin Kristen lainnya yang menentang keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid dan menyebutnya sebagai 'pukulan bagi Kekristenan global'.

WowKeren - Keputusan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid memang masih menuai beragam pro dan kontra. Bahkan Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, menyatakan kerisauannya terkait keputusan tersebut.

Ini adalah pernyataan pertama gereja Katolik Roma menyusul perubahan status Hagia Sophia itu. Suara Paus Fransiskus ini menambah deretan kecaman internasional atas keputusan Turki untuk bangunan ikonik di Istanbul itu.

"Aku memikirkan Hagia Sophia, dan aku sangat sedih," kata Paus Fransiskus menjelang akhir khotbah tengah hari di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (12/7), sebagaimana dilansir dari CNN.

Komentar Paus Fransiskus ini menyusul beberapa pemimpin Kristen lainnya yang sudah menentang keputusan Turki. Sebut saja Uskup Hilarion, yang mengepalai departemen Gereja Ortodoks Rusia untuk hubungan gereja eksternal, yang menggambarkan keputusan tersebut sebagai "pukulan bagi Kekristenan global".

Dewan Gereja Dunia, yang mewakili 350 gereja Kristen, mengatakan telah menulis kepada Erdogan untuk mengungkapkan "kesedihan dan kecemasan" mereka. Kepala Gereja Ortodoks Yunani, Uskup Agung Ieronymos, pada hari Minggu juga mengecam apa yang ia gambarkan sebagai "instrumentalisasi agama untuk tujuan partisan atau geopolitik".


Sedangkan Pemimpin Gereja Kristen Ortodoks Timur di Istanbul, Patriarki Bartholomew I, pada Juni lalu sudah mengingatkan bahwa pengubahan status Hagia Sophia menjadi masjid bisa memicu pertikaian antar-pemeluk agama.

Di sisi lain, pengumuman Erdogan disampaikan setelah Majelis Negara Turki mengumumkan membatalkan keputusan kabinet pada 1934 dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid. Majelis Negara Turki pada 2 Juli lalu menggelar sidang dengar pendapat dengan Asosiasi Perlindungan Monumen Bersejarah dan Lingkungan Turki soal usul untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid. Selama ini, Hagia Sophia memang berstatus menjadi museum sejak beberapa dekade silam.

Di zaman Kekaisaran Byzantium, Hagia Sophia awalnya merupakan sebuah gereja. Ketika Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul) dari kekuasaan Kekaisaran Byzantium pada 1453, dia mengubah bangunan itu menjadi masjid.

Setelah Kekhalifahan Ottoman runtuh dan berganti dengan Republik Turki yang sekuler, Hagia Sophia tak lagi difungsikan sebagai tempat ibadah. Pemerintah Turki di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis sekuler secara resmi memutuskan menjadikan bangunan itu menjadi museum yang menampilkan desain tempat ibadah dua agama.

Kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah atau membaca Alquran yang dilakukan di tempat itu kerap membuat umat Islam dan Kristen berselisih. Sedangkan kalangan sekuler menyatakan Hagia Sophia boleh didatangi seluruh umat beragama. Baik untuk sekedar berdoa atau menikmati keindahan bangunannya.

Sementara itu, upaya untuk mengubah status dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid sudah dilakukan sejak 2005. Namun dua tahun lalu Mahkamah Konstitusional Turki sempat menolak usulan tersebut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait