Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19 di Manchester, Inggris Bentuk Struktur Komando Pusat
Dunia

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa karantina COVID-19 di Manchester Raya hingga Lancashire Timur akan diperketat lantaran tingginya tingkat penularan.

WowKeren - Inggris kewalahan menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di Manchester. Otoritas setempat mengatakan lonjakan kasus infeksi di Manchester juga memungkinkan dibentuknya struktur komando pusat guna membantu menangani pandemi tersebut.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa karantina COVID-19 di wilayah utara Inggris, yang mencakup Manchester Raya, bagian dari Yorkshire Barat, dan Lancashire Timur, akan diperketat lantaran tingginya tingkat penularan.

"Meski dewan dan organisasi mitra sedang bekerja keras mengatasi dampak pandemi sejak awal tahun ini, status insiden besar diartikan bahwa kami dapat meningkatkan (karantina) ini lebih ketat," kata Pimpinan Dewan Kota Manchester, Richard Leese.

"Hal itu memungkinkan terbentuknya struktur komando pusat untuk mengawasi respons serta memungkinkan lembaga yang terlibat memanfaatkan sumber daya ekstra," lanjutnya menambahkan.

Pandemi COVID-19 di Inggris sendiri tercatat telah membunuh lebih dari 46 ribu orang, sekaligus menjadi jumlah tertinggi keempat di dunia.


Kendati demikian, Inggris juga termasuk dalam jajaran negara-negara yang sedang berpacu menemukan vaksin CCOVID-19. Para peneliti di Laboratorium Universitas Oxford telah menghasilkan calon vaksin yang kini sedang diuji klinis untuk melihat keampuhan dan keamanan vaksin corona.

Sebelumnya, tim uji coba mengungkap bahwa vaksin bisa tersedia paling awal September 2020. Kendati demikian, Sarah Gilbert selaku ketua pengembang vaksin dari Universitas Oxford mengatakan bahwa pihaknya belum bisa benar-benar memberikan kepastian terkait target tersebut.

"Target bahwa vaksin ini dapat dikeluarkan pada akhir tahun, merupakan salah satu kemungkinan, tetapi tentunya belum ada kepastian soal itu, karena ada tiga hal yang masih perlu dipenuhi," kata Sarah Gilbert.

Sebagai informasi tambahan, sejauh ini Inggris telah mencatat sebanyak 304,695 kasus COVID-19 berdasarkan data statistik Worldometers.info. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 46,201 jumlah kematian.

Sedangkan secara global, tercatat ada lebih dari 18,2 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia, dengan 692,973 angka kematian. Ada lebih dari 11 juta pasien yang dinyatakan telah pulih sehingga saat ini kasus aktif COVID-19 menyentuh angka 6,099,557 orang.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru