Israel Kembali Buka Sekolah, Seorang Pelajar Tularkan COVID-19 ke Puluhan Guru dan Ratusan Siswa
Dunia

Pelajar tersebut menulari 25 guru dan 150 temannya. Tak hanya itu, ratusan siswa yang terjangkit COVID-19 itu juga menulari orang tua, saudara mereka serta teman-teman di rumah.

WowKeren - Keputusan Israel untuk kembali membuka kegiatan belajar-mengajar di sekolah rupanya berakibat buruk. Pasalnya seorang siswa di sebuah sekolah dasar di Yerusalem, Israel, dilaporkan positif terinfeksi COVID-19 dan akhirnya menulari 25 orang gurunya saat kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali digelar.

Dilansir dari CNN pada Selasa (11/8), Ketua Asosiasi Orang Tua Yerusalem, Ari Kaplan, mengatakan pelajar tersebut juga menulari 150 temannya. Tak hanya itu, ratusan siswa yang terjangkit COVID-19 itu juga menulari orang tua, saudara mereka serta teman-teman di rumah. Akibatnya, jumlah kasus baru COVID-19 di Israel pun langsung melonjak drastis.

Sekolah itu dibuka setelah pemerintah Israel melonggarkan pembatasan sosial. Namun, kini sekolah itu harus ditutup kembali dan dibersihkan dengan disinfektan.

Kebijakan Israel dengan memperketat larangan dan memantau pergerakan penduduk saat penguncian wilayah (lockdown) dengan melibatkan badan intelijen dalam negeri (Shin Bet) dinilai cukup berhasil menanggulangi wabah virus corona.

Akan tetapi, pembukaan sekolah menjadi salah satu faktor terjadinya gelombang dua pandemi virus corona di Israel, setelah pelonggaran pembatasan. "Saya pikir pemerintah Israel terlalu optimis ketika jumlah kasus positif menurun," kata pakar penyakit menular dari Institut Ilmu Pengetahuan Weizmann, Prof. Gabi Barbash.


Prof. Gabi adalah salah satu pakar penyakit menular terkemuka di Israel. Menurut dia keputusan pemerintah setempat melanjutkan kegiatan belajar mengajar di sekolah usai musim panas terlalu dini.

"Saya pikir kita belum siap untuk hal itu. Saya pikir saat ini di Israel ada 1700 sampai 2000 kasus baru positif per hari. Saya pikir agak mustahil melanjutkan kegiatan belajar mengajar pada awal September, jika jumlah kasus tidak menurun," ujar Prof. Gabi.

Akan tetapi, pemerintah Israel justru berbeda pendapat dengan Prof. Gabi. "Kami tetap akan memulai kembali proses belajar mengajar di sekolah dalam 25 hari lagi. Saya ingin menekankan bahwa tidak mungkin semuanya akan berjalan lancar. Akibat pandemi virus corona tidak memberikan kelonggaran kegiatan belajar mengajar secara penuh kepada semua orang," kata Menteri Pendidikan Israel, Yoav Galant.

Sebagai informasi tambahan, Israel mencatat 84,722 kasus COVID-19 dengan 613 kematian yang dilaporkan. Sejauh ini, ada lebih dari58 ribu pasien yang dinyatakan sembuh dengan kasus aktif sebanyak 25,111 jiwa.

Sedangkan secara global, tercatat ada lebih dari 20 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia, dengan 737,864 angka kematian. Ada lebih dari 13 juta pasien yang dinyatakan telah pulih sehingga saat ini kasus aktif COVID-19 menyentuh angka 6,399,592 orang.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait