Seluruh Warga AS Akan Dapat Vaksin Corona Secara Gratis
Shutterstock
Dunia

AS telah menginvestasikan dana sebesar USD 10 miliar ke dalam enam proyek pengembangan vaksin corona. Direktur Institut Kesehatan Nasional AS, Francis Collins, optimis satu dari enam proyek tersebut akan berhasil di akhir tahun ini.

WowKeren - Warga Amerika Serikat (AS) akan mendapat vaksin virus corona (COVID-19) secara gratis setelah terbukti efektif. Hal ini disampaikan oleh pejabat senior Kementerian Kesehatan Amerika Serikat, Paul Mango.

"Jika vaksin COVID-19 terbukti efektif, maka kami akan membagikan ke seluruh orang Amerika secara gratis," ujar Mango dilansir AFP pada Jumat (14/8). "Kami tidak mengurangi regulasi penelitian yang akan segera kami evaluasi dan mudah-mudahan vaksin dapat disetujui."

AS sendiri diketahui telah menginvestasikan dana sebesar USD 10 miliar (Rp 148,6 triliun) ke dalam enam proyek pengembangan vaksin corona. Di antaranya adalah Moderna, Pfizer, Johson & Johnson dan AstraZeneca.

Direktur Institut Kesehatan Nasional AS, Francis Collins, mengaku optimis satu dari enam vaksin yang diinvestaikan akan berhasil di akhir tahun. Pemerintah AS sendiri juga telah menandatangani kontrak penjaminan pengiriman ratusan juta dosis vaksin setelah uji klinis disetujui.


Pemerintah Presiden Donald Trump akan membayar vaksin corona tersebut. Sementara dokter atau klinik yang mengelola vaksin corona harus dibayar, namun sebagian besar akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Menurut Mango, mayoritas perusahaan asuransi AS sudah setuju untuk membebaskan biaya vaksin corona kepada pelanggannya. "Kami sudah berada di jalur tepat untuk memberikan ratusan juta dosis vaksin pada Januari 2021," jelas Mango.

Sementara itu, pengkritik Presiden Trump telah menyatakan kekhawatiran mereka jika pemerintah terburu-buru mengumumkan vaksin corona tersedia dan melewati tindakan pencegahan keamanan demi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 3 November 2020 mendatang. Hal ini telah dibantah langsung oleh Mango.

Di sisi lain, Rusia telah mendaftarkan terlebih dahulu vaksin ciptaan mereka, bahkan diklaim siap digunakan sebelum akhir tahun 2020. Namun demikian, efektivitas vaksin yang diberi nama "Sputnik V" ini menimbulkan tanda tanya banyak pihak. Pasalnya Tiongkok yang terlebih dahulu mengembangkan vaksin saja belum berhasil memproduksi massal salah satu kandidatnya.

Menanggapi keraguan tersebut, Rusia mengklaim telah mengembangkan COVID-19 sejak enam tahun lalu. Rusia mengaku sudah fokus mengembangkan vaksin wabah virus Ebola hingga MERS, yang kemudian berguna untuk penelitian vaksin COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru