Singapura Modali Warganya Rp3,48 Triliun Untuk Berlibur Di Tengah Pandemi Corona
Reuters/Edgar Su
Dunia

Pemerintah Singapura mendorong warga negaranya untuk berlibur di tengah pandemi virus corona (COVID-19), nyatakan akan bagi-bagi voucher untuk modal hingga Rp3,48 triliun.

WowKeren - Dampak pandemi virus corona (COVID-19) tidak hanya mengancam nyawa manusia, namun juga melumpuhkan ekonomi negara. Salah satu sektor yang paling terdampak pandemi adalah pariwisata.

Singapura menjadi salah satu negara di dunia yang merasakan kerugian besar dari sektor pariwisata. Apalagi, Negeri Singa ini biasa mengandalkan pendapatan dari perjalanan udara.

Bandara Changi yang menerima penerbangan internasional dan menjadi daya tarik turis mancanegara selama ini kerap menjadi sumber pendapatan negara. Namun akibat pandemi COVID-19, aktivitas di Bandara Changi menjadi sangat terbatas dan tidak bisa melakukan perjalanan udara antarnegara. Hal ini disebabkan masih banyak negara yang belum membuka perbatasannya.

Demi memulihkan sektor pariwisata yang telah babak belur, Pemerintah Singapura mendorong warganya untuk kembali berlibur. Masyarakat Singapura yang ingin pelesiran akan diberikan modal oleh pemerintah.

Dilansir dari Mothership SG, Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat menyatakan pihaknya akan memberikan modal hingga 320 juta dolar Singapura. Jumlah ini jika dikonversikan ke rupiah maka berjumlah Rp3,48 triliun.


Anggaran tersebut akan diberikan dalam bentuk voucher. “Warga akan diberikan SingapoRediscovers Vouchers dengan total 320 juta dolar Singapura,” kata Heng Swee Keat seperti dilansir dari Mothership SG, Jumat (21/8).

Nantinya, voucher tersebut dapat dipakai sebagai kredit pariwisata bagi warga Singapura. Pemerintah menjelaskan jika warga Singapura bisa menggunakan voucher itu untuk berbelanja, menginap di hotel, dan pelesiran ke taman-taman hiburan.

Program pembagian voucher itu akan dilakukan selama tujuh bulan kedepan. Diharapkan anggaran tersebut dapat menyelamatkan sektor pariwisata di Singapura, khususnya bagi para pengusaha lokal yang terdampak pandemi virus corona.

Meski demikian, Heng Swee Keat mengakui upaya untuk menggunakan produk lokal tentunya masih belum mampu menyelamatkan kerugian negara. Namun, program tersebut tetap diharapkan dapat menjadi upaya kebangkitan di sektor pariwisata Singapura.

“Program ini tidak akan sepenuhnya menutupi pengeluaran wisatawan,” jelas Keat. “Tapi saya berharap warga bisa memanfaatkan program ini untuk menjelajahi budaya, warisan lokal, alam, seni dan arsitektur yang kami punya.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru