Bintang Emon diduga jadi provokator aksi pembakaran pos polisi di tengah demo tolak UU Cipta Kerja. Lantas begini respons Bintang Emon yang justru bikin ngakak.
- Marina Larasati
- Jumat, 09 Oktober 2020 - 15:22 WIB
WowKeren - Komika Bintang Emon menjadi salah satu publik figur yang kerap menyoroti isu-isu politik di Tanah Air. Bermodalkan sarana media sosial, Bintang Emon kerap mengutarakan pendapatnya dengan gaya khasnya. Apalagi jika bukan dengan sindiran-sindiran menohoknya.
Kendati demikian, Bintang Emon kerap mengingatkan kepada para pengikutnya untuk selalu berhati-hati dalam bertutur kata di media sosial. Hal ini lantaran untuk menghindari dari jeratan UU ITE yang seringkali menjadi momok bagi para penggiat media sosial.
Terlebih di situasi yang sedang panas saat ini. Bintang Emon pun semaakin rajin mengingatkan para netizen untuk tak berkata yang menyinggung salah satu pihak. Pasalnya Bintang belum lama ini baru saja mengalami hal tersebut.
Bintang dianggap sebagai provokator dalam aksi demo pembakaran pos polisi di suatu daerah karena cuitannya di Twitter. Hal ini bermula dari cuitannya saat menjawab pertanyaan seorang netizen di Twitter.
"Bang saran lokasi demo yg gada polisinya," kata netizen tersebut. Bintang lantas menjawab dengan spontan. "Kantor polisi. Karena lagi pada turun semua," ucapnya.
Karena cuitannya itu, Bintang dituduh menjadi provokator. "Proses hukum Bintang Emon! Patut diduga provokator kebakaran pos polisi," tulis judul pada salah satu artikel yang di-repost oleh Bintang Emon.
Tak habis pikir dengan apa yang terjadi, Bintang Emon pun menanggapinya dengan santai. "BANGS****TTTT LUCU BANGETTTTT. SE-ANTENG ITU KEMARIN MASI AJA DIBEGINIIN," tulisnya.
Bintang lantas memberikan tips kepada netizen agar terhindar dari jerat UU ITE. Menariknya, unggahan Bintang Emon ini malah dianggap lucu.
Foto tersebut langsung mendapatkan respons dari netizen. Mereka yang paham dengan sindiran Bintang Emon pun ikut tertawa.
"Jangan buka sosmed bang kalau mau terhindar UU ITE. Semakin lu buka sosmed, semakin besar hasrat ingin menghujat," komentar salah seorang warganet. "Wahahaha cara menyindir yang elegan," timpal netizen lainnya.
(wk/lara)
